Pernikahan merupakan salah satu sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Dalam pelaksanaannya, tentu setiap orang yang akan menikah membutuhkan persiapan, mulai dari persiapan ilmu, mental juga kriteria pilihan calon pasangan yang sesuai dengan syariat Islam.

Mempersiapkan pernikahan bagi sebagian pasangan adalah hal yang menyenangkan. Tapi tak jarang banyak juga yang kuwalahan karena harus menyesuaikan dengan waktu kerja yang padat atau kemampuan organisir yang buruk. Ada juga yang tak tahu harus memulai darimana dan bingung memilih profesional yang dapat membantunya.

Malam pertama dalam pernikahan mungkin akan sedikit menegangkan bagi para calon pengantin, terutama wanita. Banyak kekhawatiran yang datang akibat dari mitos-mitos yang berkembang mengenai proses sobeknya selaput dara dan rasa sakit yang akan dirasakan.

Dalam berumah tangga, pertikaian atau konflik adalah hal yang wajar. Bahkan, setiap pasangan pasti pernah bertengkar karena perbedaan pendapat. Akan tetapi, tidak semua pasangan dapat menyelesaikan setiap konflik dengan kepala dingin dan otak jernih. Bagi pasangan yang saling mengedepankan ego dan emosi, tidak jarang mempertaruhkan pernikahan di meja hijau dan berakhir dengan perceraian.

Setiap orang yang menikah pasti menginginkan hubungan yang erat dan bahagia. Salah satu cara untuk mencapai kriteria tersebut adalah dengan terjalinnya symphathetic joy, yaitu sikap untuk saling berbagi perasaan yang bersifat positif termasuk ikut senang dengan kesuksesan dan pencapaian pasangan.

Cinta dan Kasih sayang telah ditumbuhkan oleh Allah setelah dua insan menunaikan ikatan suci pernikahan. Perasaan cinta suami istri adalah karunia yang Allah berikan kepada hambanya. Cinta harus senantiasa dirawat agar bunga dalam rumah tangga selalu mekar. Memberikan perhatian ataupun pujian kepada pasangan adalah salah satu cara untuk menjaga perasaan cinta.