Muslimahdaily - Menikah merupakan salah satu ibadah yang di sunnah kan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam, menyatukan kedua insan untuk hidup bersama dalam suatu ikatan yang halal. Sebelum menikah, pastinya ada proses pemilihan pasangan dimana banyak pertimbangan didalamnya. Salah satunya adalah pertimbangan selisih usia antara keduanya. Umumnya kalau wanita akan memilih usia pasangan yang lebih tua tapi tak jarang juga yang memilih pasangan lebih muda.

Beberapa hal berikut bisa menjadi bahan pertimbangan untuk memilih pasangan yang lebih muda atau lebih tua dilansir dari F3Y.com (Recipes For Life):

Menikah di usia muda

1. National Marriage Project dari University of Virginia menuuturkan bahwa pasangan yang menikah di usia pertengahan 20-an memiliki tingkat kebahagiaan dan kepuasan yang lebih tinggi daripada mereka yang berada di usia awal atau akhir 20 .

2. Menikah di usia muda memungkinkan pasangan akan intens dalam melakukan seks. Karena gairahnya yang masih tinggi, sehingga berpegaruh pada tingkat kepuasannya. Dana Rotz dari Mathematica Policy Research telah menemukan bahwa orang yang menikah bukan di usia muda memiliki lebih sedikit seks.

3. Pasangan suami istri yang menikah muda cenderung memiliki tingkat kelahiran anak cacat yang lebih rendah. Sebuah penelitian Michael Rosanoff dan Dr. Sven Sandin dari Autism Speaks dan Icahn School of Medicine di New York menemukan bahwa kasus kelahiran anak dengan autisme paling tinggi terjadi pada pasangan suami istri yang berusia 35 dan 44.

4. Pernikahan dengan usia muda baik untuk pasangan maupun anak-anak mereka. Ketika usia ibu dan anak tidak teralu jauh maka akan terjalin kerjasama dan komunikasi yang baik, orangtua juga akan lebih mudah memahami anak-anaknya.

5. Pernikahan membutuhkan banyak pengertian dan toleransi, ketika usia muda mungkin ego diri masih sangat mendominasi. Hal ini bisa menjadi salah satu pemicu pertengkaran dalam rumah tangga. Jadi diharapkan ketika menikah dan memilih pasangan yang lebih muda, komunikasikan apapun dengan baik dan penuh pengertian.

Menikah di usia matang

1. Pasangan berusia antara 25 hingga 34 tahun memiliki tingkat perceraian terendah dan angka ini tidak berubah sejak tahun 2006. Pada rentang usia ini, kebanyakan pria dan wanita telah menyelesaikan pendidikan tinggi, mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang baik, dan memperoleh stabilitas emosional yang baik.

2. Menikah pada usia yang lebih tua memberikan kesehatan keuangan pasangan karena mereka telah membentuk karier, menginvestasikan uang dan mempersiapkan kehidupan dari segi finansial dengan baik.

3. Orangtua yang menikah di usia matang kemudian memiliki anak akan memiliki kebijaksanaan dan kematangan untuk menangani pengasuhan anak. Selain itu, mereka yang menikah di usia matang memiliki lebih banyak kesabaran dan mengetahui prioritas anak-anak mereka.

4. Pasangan yang lebih matang pasti memiliki pengalam yang lebih banyak, hal tersebut memungkinkan pasangan yang lebih tua akan lebih mendominasi hubungan. Namun tak masalah selama semua masih bisa dikomunikasikan dengan baik.