Ketika bahtera rumah tangga baru saja berlayar, semua hal di antara kamu dan pasanganmu terasa menyenangkan dan mendebarkan. Menonton film berdua, makan malam romantis, dan aktivitas lainnya. Namun, seiring berjalan waktu, kamu mulai menyadari bahwa hal-hal itu sudah tidak lagi semenyenangkan dahulu dan mungkin rasa bosa mulai datang.

Dalam pernikahan, tak semua hal akan berjalan sesuai dengan harapan. Ada kalanya, akan muncul cobaan atau permasalahan dalam perjalanan membina rumah tangga. Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan penyelesaian yang tepat agar tidak timbul masalah yang lebih serius nantinya.

Pernikahan adalah suatu ikatan sakral di antara sepasang manusia yang selanjutkan akan disebut sebagai suami istri. Pernikahan merupakan komitmen seumur hidup, dengan kata lain pasangan yang akan menikah akan menjalani kehidupan seumur hidup bersama.

Apa hal yang kalian rasakan ketika mendengar kata "perselingkuhan"? Mungkin sebagian besar akan merasa sakit hati, marah, dan sedih secara bersamaan. Apalagi jika hal itu terjadi pada kehidupan rumah tangga kita. Ketika pasangan tak lagi setia, mungkin kita akan mengambil beberapa tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Agar tak salah dalam mengambil keputusan.

Pernikahan sejatinya bukan melulu tentang mempersiapkan budget, gedung, tanggal, undangan, dan gaun pernikahan untuk pesta. Tetapi ada hal lain yang tak kalah penting untuk dipersiapkan, yaitu mental. Ia merupakan salah satu faktor penting dalam membina rumah tangga dengan pasangan.

Selama masa pandemi Covid 19, pasangan yang ingin menggelar resepsi pernikahan dianjurkan oleh pemerintah untuk menundanya. Hal ini dilakukan untuk mematuhi physical distancing. Namun, memasuki era new normal ini, Kementerian Agama RI mengeluarkan keputusan terbaru, yakni diperbolehkannya para calon pengantin untuk menggelar resepsi pernikahan.