Muslimahdaily - Baru-baru ini, dunia pendidikan digegerkan oleh berita mahasiswi asal Riau yang berhutang sebesar Rp 500 juta ke Trisakti. Novella Putri, nama mahasiswi tersebut dijanjikan menjadi dokter dengan beasiswa oleh bupati daerahnya. Naas, beasiswa yang harusnya dibayarkan ke Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta itu tidak kunjung ada yang bayar.

Melansir dari Kumparan, Kepala Dinas Pendidikan Rokan Hulu, Ibnu Ulya, mengaku tidak tahu apa solusi untuk mengatasi persoalan yang membelit Novella Putri.

"Kemarin sudah dibahas itu, sudah lama itu. Solusinya kita suruh dia gugat Pemda, dah kami suruh itu dah," ujar Ibnu Ulya pada hari Minggu (7/6) lalu.

Ibnu juga menjelaskan bahwa pihaknya telah berupaya mencari solusi dengan rapat bersama BPKAD, BPK dan OPD lainnya, guna menganggarkan pembayaran beasiswa ke Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Namun sampai sekarang belum mendapatkan solusinya.

"Tidak bisa dianggarkan, barang ini dah berlalu. Silakan gugat, bukan kita tidak membela, solusinya itu yang tidak ada. Jangan nanti kita buat mekanismenya, malah kita jadi melanggar," jelasnya.

Ibnu menegaskan, hal ini bukan hanya tanggung jawab Kadisdik saja, tapi seluruh pihak yang ada dalam Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) termasuk Sekda.

"Bukan Kadisdik saja, seluruh TAPD juga ikut serta bertanggung jawab untuk persoalan seperti itu, ini uang negara, harus jelas pembayarannya," jelasnya lagi.

Dilansir dari Goriau, Wasekjen DPP Partai Amanat Nasional (PAN), dr Irvan Herman, meminta seluruh Anggota Fraksin PAN di DPRD Riau dan DPRD Rokan Hulu ikut turun tangan guna membantu mencarikan solusi bagi Novella. Irvan menegaskan untuk mencarikan solusi yang terbaik dan tidak melanggar aturan yang ada.

“Mungkin saja dari CSR perusahaan yang ada di Kabupaten Rokan Hulu. Apalagi kita tahu di Ujungbatu banyak sekali perusahaan,” kata Irvan.

Masih melansir di laman yang sama, pergantian kepala daerah di daerah tersebut turut menjadi faktor terjadinya masalah ini. Pada saat Achmad menjabat sebagai Bupati Rokan Hulu, ia menjanjikan beasiswa tersebut untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Trisakti, perguruan tinggi swasta yang menjalin kerjasama dengan Pemkab. Selama dua tahun program itu berjalan lancar.

Achmad mengaku bahwa program beasiswa ini tetap dilanjutkan walaupun sekarang kursi Bupati telah diduduki oleh Suparman.

“Waktu itu, saya (sudah) sampaikan ke Pak Parman (Bupati Rokan Hulu) dan pak Sukiman (Wakil Bupati), supaya ini dilanjutkan. Oke lanjut, gitu kata mereka. Bantuan ini atas nama Pemkab, bukan nama saya pribadi, nah itu mereka (Pemkab) lah lagi,” jelas Achmad.

Selama masa Suparman menjabat Bupati, dilanjutkan Sukiman, program ini tak dilanjutkan kembali. KPK menjerat Suparman dan jebloskan ke Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

Kasus ini tidak hanya menimpa Novella namun juga mahasiswa Rokan Hulu lainnya. Diketahui bahwa mahasiswa-mahasiswa ini termasuk Novella sempat mendatangi Achmad yang sekarang ini berstatus sebagai anggota DPR RI dapil Riau 1 di Jakarta.

"Novella ada beberapa kali ke Dewan, saya kontak Pak Sekda, iya-iya aja kata Sekda. Rupanya ini tak ada lanjutannya," tuturnya.

Achmad sangat berharap Pemkab dan DPRD Rokan hulu bisa menganggarkan pembiayaan kuliah mahasiswa-mahasiswa ini.

Kisah Novella menjadi ramai dibicarakan karena teman sekampusnya membuka akun di kitabisa,com berupa penggalangan dana untuk membantu Novella menyelesaikan pendidikan kedokterannya. Hingga Minggu malam, baru terkumpul Rp 32.029.426 dari dana dibutuhkan Rp 545.190.000 dengan durasi selama 54 hari ke depan.

Bagi Sahabat Muslimah yang ingin membantu, silahkan kunjungi link berikut ini : https://kitabisa.com/campaign/bantunovellakuliahlagi