Muslimahdaily - Ibadah qurban merupakan salah satu amalan sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) yang memiliki kedudukan istimewa, khususnya pada Hari Raya Idul Adha dan hari-hari tasyrik. Allah Subhanahu wa Ta'ala menjanjikan banyak sekali keutamaan dan pahala bagi hamba-Nya yang melaksanakannya dengan ikhlas dan sesuai tuntunan.

Umumnya, kita mengetahui bahwa penyembelihan hewan qurban dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah setelah kaum muslimin menunaikan shalat Idul Adha. Namun, tahukah Sahabat Muslimah, ada beberapa amalan sunnah lainnya yang menyertai ibadah qurban, bahkan dimulai sejak memasuki awal bulan Dzulhijjah?

Bagi kalian yang berniat dan hendak berqurban tahun ini, alangkah baiknya jika kita juga berusaha mengikuti sunnah-sunnah yang telah dicontohkan. Salah satunya adalah tidak memotong kuku dan rambut bagi orang yang akan berqurban, dimulai sejak tanggal 1 Dzulhijjah hingga hewan qurbannya disembelih.

Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Jika masuk bulan Dzulhijjah dan salah satu dari kalian ingin menyembelih qurban, maka hendaklah ia tidak memotong sedikitpun dari rambut dan kukunya." (HR. Muslim).

Selain itu, terdapat pula sunnah-sunnah lain yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan qurban. Berikut ini adalah rangkuman dari Muslimahdaily untuk Sahabat Muslimah:

5 Sunnah Utama Saat Melaksanakan Ibadah Qurban

Mengusahakan Hewan Qurban yang Terbaik (Gemuk dan Bagus)

Salah satu sunnah yang sangat dianjurkan adalah memilih dan mempersiapkan hewan qurban yang gemuk, besar, dan dalam kondisi fisik yang prima serta bagus. Ini adalah bentuk pengagungan terhadap syiar Allah.
Imam Al Bukhari Rahimahullah meriwayatkan sebuah atsar (riwayat dari sahabat atau generasi setelahnya) dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif Radhiyallahu 'anhu secara muallaq (tanpa sanad lengkap disebut oleh Bukhari), beliau berkata: "Kami dahulu (para sahabat) menggemukkan hewan kurban di Madinah, begitu pula kaum muslimin (pada umumnya)."
Ibnu Abbas Radhiyallahu'anhuma juga berkata: "Pengagungan terhadap Syiar Allah dalam ibadah qurban adalah dengan menggemukkan hewan qurban, membesarkan badannya, dan memperbagus rupanya."

Menyembelih Hewan Qurban dengan Tangan Sendiri (Jika Mampu)

Sunnah berikutnya adalah menyembelih hewan qurban dengan tangan sendiri, sebagaimana yang pernah dicontohkan langsung oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau menyembelih sendiri dua kambing qurbannya seraya menyebut nama Allah dan bertakbir.

Sebagaimana hadits: "Nabi pernah berqurban dengan dua kambing kibasy yang berwarna belang (putih campur hitam) dan bertanduk. Beliau menyembelih dengan kedua tangan beliau sendiri, dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, dan beliau meletakkan kaki beliau di atas sisi tubuh (leher) kedua kambing itu." (HR. Muttafaq 'alaih).

Jika tidak mampu atau tidak memiliki keahlian, boleh diwakilkan kepada orang lain, namun disunnahkan bagi shohibul qurban untuk turut menyaksikan proses penyembelihan.

Membaringkan Hewan di Atas Sisi Kiri Saat Menyembelih (untuk Kambing/Sapi)

Saat menyembelih hewan qurban seperti kambing atau sapi, disunnahkan untuk merebahkannya di atas sisi tubuh sebelah kirinya, bukan dalam posisi berdiri atau berlutut. Setelah direbahkan, kaki kanan penyembelih bisa diletakkan di atas bahu atau leher hewan.

Imam an-Nawawi Rahimahullah berkata: "Hadits tersebut (yaitu hadits 'Aisyah yang semakna dengan hadits Anas dengan beberapa tambahan) adalah dalil bahwa disunnahkan untuk merebahkan kambing (atau sejenisnya) di atas lambung sebelah kirinya ketika disembelih, dan tidak disembelih dalam keadaan berdiri atau berlutut, tapi dalam keadaan terbaring miring (ke arah kiri) karena itu lebih mudah bagi hewan tersebut (untuk mati dan keluar darahnya) dan lebih memudahkan bagi penyembelih. Demikian disebutkan dalam hadits-hadits dan telah sepakat kaum muslimin akan hal ini." (Syarh Shahih Muslim).

Memakan Sebagian Daging Qurban dan Bersedekah Dengannya

Termasuk ibadah sunnah lainnya adalah bagi shohibul qurban untuk mengambil dan memakan sebagian dari daging hewan yang telah diqurbankannya, serta menyedekahkan sebagian lainnya kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Surah Al-Hajj ayat 36:

"Kemudian apabila unta-unta itu telah roboh (mati setelah disembelih), maka makanlah sebagiannya dan berilah makan orang yang rela dengan apa yang ada padanya (qani’/tidak meminta-minta) dan orang yang meminta (mu’tar)." (QS. Al-Hajj: 36).

Menyembelih Tepat Setelah Shalat Idul Adha

Waktu utama untuk menyembelih hewan qurban adalah segera setelah pelaksanaan shalat Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Sebagaimana hadits dari Al-Baraa bin 'Azib Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Sesungguhnya yang pertama kali kita mulai pada hari ('Idul Adha) ini adalah shalat, kemudian kita pulang lalu menyembelih qurban. Barangsiapa yang melakukan demikian, maka ia telah mendapatkan sunnah kami." (HR. Bukhari dan Muslim).

Itulah beberapa amalan sunnah penting yang dapat kita perhatikan ketika hendak melaksanakan ibadah qurban. Semoga dengan mengamalkannya, ibadah qurban kita menjadi lebih sempurna dan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Aamiin.

Wallahu a'lam bishawab.