Muslimahdaily - Sahabat, pernahkah kamu mendengar mitos yang mengatakan bahwa mendengkur atau ngorok saat tidur pertanda sedang kelelahan? Apakah kamu salah satu orang yang percaya dengan mitos tersebut?

Dikutip dari laman Kompas, ternyata benar adanya nih kalau mengorok sering dialami orang yang kecapekan setelah menjalani aktivitas seharian. Hal ini dinyatakan oleh dr. Andreas Prasadja RPSGT dari Snoring & Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Kemayoran Jakarta.

Mengorok merupakan suara serak yang agak keras yang dikeluarkan saat tertidur. Kondisi tersebut terjadi lantaran menyempitnya saluran pernapasan.

Kebiasaan buruk ini sayangnya sering sekali disepelekan oleh sebagian orang. Padahal jika dibiarkan, mendengkur bisa memungkinkan seseorang alami gangguan kesehatan yang cukup serius.

Wah, apakah benar mendengkur pertanda adanya penyakit dalam tubuh seseorang? Fakta atau mitos nih? Selengkapnya berikut ini Muslimahdaily telah merangkum khusus untukmu.

1. Mendengkur tanda kamu alami sleep apnea

Mitos adanya kalau mendengkur tanda tubuh mengidap sleep apnea. Namun memang benar bahwa penderita sleep apnea obstruktif menjadi salah satu penyebab terjadinya mengorok. Melansir dari WebMD, hanya sekitar 2-4% orang yang alami sleep apnea obstruktif.

Biasanya, orang-orang yang kegemukan (obesitas) rentan mengalami sleep apnea saat tertidur. Makanya cara untuk mencegah alami sleep apnea ini dengan menurunkan berat badan.

2. Hanya orang dewasa yang bisa mengorok saat tertidur

Pernyataan tersebut juga salah, nih. Faktanya, semua kalangan baik dari anak-anak, dewasa hingga lansia bisa saja mengorok saat tertidur, kok. Para ahli memperkirakan bahwa terdapat 10 persen anak-anak mengorok dikarenakan faktor alergi, infeksi saluran pernapasan, dan hidung tersumbat.

Terlebih lagi seiring bertambahnya usia, otot pada tenggorokan dan lidah semakin rileks sehingga bikin keduanya bergetar dan menyebabkan keluarnya suara dengkuran saat tertidur.

3. Atasi mendengkur dengan obat tidur

Mengutip dari WebMD, kamu perlu menghindari obat tidur atau obat penenang seperti antihistamin. Meskipun obat tidur bisa membuatmu lebih mudah untuk tertidur pulas akan tetapi efek sampingnya bisa bikin otot tenggorokan kamu semakin kendur. Akibatnya suara dengkuran yang dikeluarkan pun akan semakin kencang.

4. Posisi tidur menyamping bisa mengurangi suara dengkuran

It’s a fact! Tidur menyamping bisa mengurangi dengkuran saat tertidur. Umumnya, mendengkur sering terjadi akibat tidur dengan posisi terlentang, yakni ketika gravitasi seakan menarik tenggorokan. Hal tersebut membuat saluran pernapasan terhimpit. Memang sih, mengubah posisi tubuh saat tertidur tidak cukup untuk menyembuhkan dengkuran namun setidaknya membantu menguranginya.

5. Hanya laki-laki yang bisa mendengkur

Kalau yang satu ini cuma mitos, ya. Pasalnya perempuan juga sama bisa mendengkur bahkan suara dengkuran yang dihasilkan pun sama mengganggunya seperti laki-laki. Sekitar satu dari empat orang perempuan biasanya mendengkur setiap beberapa kali dalam seminggu. Ibu hamil dan wanita yang sudah alami menopause diduga rentan alami mengorok saat tertidur.

6. Mengorok akibat dehidrasi

Kalau kamu kurang memenuhi asupan cairan tubuh, kemungkinan besar saluran tenggorokan dan hidungmu akan mengering sehingga membuat kamu mudah mengorok. Pastikan kamu hidrasi tubuhmu dengan meminum air minimal 2 liter perhari dan asupan gizi buah dan sayur, ya.

7. Suara mengorok hanya menganggu pelakunya saja

Faktanya, banyak orang yang merasa terganggu bila ada orang yang mendengkur di dekatnya. Sebuah studi menyatakan bahwa pasangan dari orang yang sering mendengkur terbangun sebanyak 21 kali setiap jamnya loh. Sementara itu studi lain menemukan, tidur dengan pendengkur bisa meningkatkan tekanan darah.

Yap, itulah fakta dan mitos seputar mendengkur. Bila kamu merasa dengkuran sudah terlalu berlebihan sebaiknya konsultasikan kepada dokter, ya.

Raihannisa Fitriah

Add comment

Submit