Mencukur Bulu Kemaluan Dipangkas atau Dicukur Habis, Mana Lebih Baik?

Muslimahdaily - Bulu kemaluan atau bulu pubis berfungsi untuk melindungi vagina dari bakteri, kotoran, gesekan, dan keringat. Banyak faktor yang mendasari seorang wanita untuk mencukur bulu kemaluannya. Dalam Olam sendiri, mencukur bulu kemaluan disebut dengan istihdad.
Rasulullah mensabdakan bahwa Istihdad (mencukur bulu kemaluan) merupakan salah satu sunnah fitrah.
"Ada lima hal yang termasuk fitrah: khitan, istihdad, mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan memangkas kumis. (HR. Bukhari dan Muslim).
Ada beberapa wanita yang memilih untuk mencukur habis bulu kemaluannya. Namun ada juga yang hanya sekedar merapikannya saja. Dari dua hal tersebut, manakah yang lebih baik?
Dilansir dari Detik.com, dr Radityo Anugrah SpKK dari Bamed Skin Care menjelaskan bahwa keduanya tidak masalah untuk dilakukan. Dengan catatan tetap perhatikan kebersihannya.
"Memang sesuai selera, kalau memang mau dipangkas habis, pastikan lakukan prosedurnya dengan baik dan bersih. Toh mau dibiarkan panjang, yang pasti tetap perhatikan kebersihannya," jelas dr Radityo Anugrah.
dr Radit mengingatkan agar selalu menjaga kebersihan area genital dan jaga area genital tetap kering sehingga tidak lembap. Sebab, bulu kemaluan adalah tempat dimana jamur, bakteri, bahkan kutu kemaluan dapat berkembang disana. Apabila kebersihan tidak dijaga, maka bulu kemaluan bisa rontok juga gatal di area kelamin.
Pendapat lain menyebutkan bahwa bulu kemaluan sebaiknya tidak dicukur habis. Masih melansir dari laman yang sama, dr Laksmi Duarsa SpKK dari D&I Skin Center Denpasar lebih menyarankan agar rambut kemaluan dirapikan dan tidak terlalu panjang maupun tidak terlalu pendek.
"Kalau dicukur habis ibaratnya bisa kontak langsung ke kulit kelamin, bisa ada risiko infeksi. Sama seperti bulu mata, rambut kemaluan juga bisa jadi penghalang kotoran yang masuk," kata dr Laksmi.
Dilansir dari Hellosehat.com, mencukur bulu kemaluan harus dilakukan dengan cara yang benar karena berisiko pada kesehatan genital. Cara mencukur yang salah juga dapat menimbulkan efek samping berupa:
Razor burn, atau ruam pada area yang dicukur.
Gatal, kemerahan, dan sensasi terbakar.
Terbentuk luka, iritasi, jerawat, atau bisul.
Reaksi alergi terhadap krim cukur.
Rambut tumbuh ke dalam dan menyebabkan infeksi.
Untuk menghindari resiko di atas, sebaiknya perhatikan beberapa hal ini ketika ingin mencukur bulu kemaluan.
Pemilihan alat cukur
Ada dua jenis alat cukur yaitu manual dan elektrik. Sebaiknya pilih alat cukur manual. Alat cukur manual memiliki desain yang dapat menjangkau area intim sehingga hasil cukur lebih maksimal. Gerakan pisau cukur juga bisa dikontrol secara perlahan agar tidak melukai area intim yang tidak ditumbuhi bulu.
Membasuh dengan air
Membasuh dengan air
Berendam di air hangat atau mandi di bawah pancuran dapat melembapkan dan melembutkan kulit, sehingga bulu kemaluan lebih mudah dicukur. Jika tidak sempat, basuhlah daerah di sekitar kemaluan dengan air hangat sebelum mencukur bulu kemaluan.
Gunakan krim cukur
Gunakan krim cukur
Sebelum mencukur, oleskan krim khusus cukur (shaving cream) lalu biarkan selama lima menit hingga meresap. Sebaiknya pilih krim cukur atau gel yang mengandung pelembap untuk mencegah kulit menjadi kering.
Penggunaan krim sangat penting agar pisau cukur tidak melukai kulit. Hindari memakai krim yang mengandung alkohol karena zat tersebut bisa mengiritasi kulit.
Cara mencukur
Cara mencukur
Sebelum mencukur bulu kemaluan, gunting terlebih dahulu bulu agar proses pencukuran lebih mudah. Setelah agak menipis, tarik kulit lalu cukur bulu secara satu arah (dari atas ke bawah). Hindari mencukurnya dari arah yang berlawanan seperti dari bawah ke atas atau kiri ke kanan. Cukur bulu kemaluan secara perlahan agar kulit tidak terluka.
Perawatan setelah bercukur
Perawatan setelah bercukur
Usai mencukur, bersihkan area kemaluan dan jaga agar tetap kering. Jangan mengoleskan krim, gel, minyak, atau apapun pada kulit. Pemakaian produk tersebut bisa menyumbat folikel atau akar.
Hindari pula mandi air hangat sampai beberapa jam setelah bercukur. Air yang terlalu panas dapat mengiritasi pori-pori, menyebabkan jerawat muncul, dan menimbulkan rasa perih di area genital.
Rutinlah membasuh area genital dengan air bersih kemudian jaga area genital tetap kering. Jika banyak beraktivitas lalu berkeringat, usahakan mengganti celana dalam 2 sampai 4 kali.