Muslimahdialy - Cadar adalah kain penutup muka yang digunakan oleh kaum muslimah sebagai satu kesatuan dengan jilbab. Cadar banyak digunakan oleh kaum muslimah di Negara Timur Tengah, seperti Saudi Arabia, Yaman, Qatar, Oman, Kuwait. Tidak hanya di Negara Timur Tengah saja, di wilayah Asia banyak muslimah yang juga menggunakan cadar seperti di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Di balik itu, masih banyak stigma buruk terhadap wanita bercadar, khususnya terjai di negara di luar Timur Tengah. Tidak terkecuali di Indonesia, yang mana sebagian orang berpendapat bahwa cadar hanyalah budaya. Sedangkan wanita yang mengenakan cadar memiliki image sebagai muslimah yang kaku, anti sosial, dan sombong karena tidak menampakkan wajahnya kepada khalayak umum.

Terinspirasi untuk menghapuskan stigma negatif wanita bercadar, Syarifah Laila Algadri dan teman-temannya membentuk Komunitas Muslimah Bercadar. Tujuan dari dibentuknya komunitas ini adalah sebagai wadah bagi wanita muslimah untuk saling menyemangati untuk menjadi pribadi muslimah yang lebih baik, bahu membahu untuk meningkatkan keimanan dan taqwa kepada Allah, berbagi ilmu dan pengetahuan islam, dan yang terpenting adalah untuk mempererat tali silaturrahmi.

“Terbentuknya Komunitas Muslimah Bercadar ini, ketika banyak orang beranggapan bahwa wanita bercadar itu kaku, hanya mau bergaul dengan sesamanya, seram, dan lain-lain. Kami ingin merubah anggapan tersebut,” tutur Laila pada Muslimahdaily beberap waktu lalu.

“Memang, ada sebagian kelompok yang menyalahgunakan cadar untuk melakukan hal tidak terpuji dengan dalih berjihad. Namun, mereka hanyalah orang yang belum paham agama Islam dengan baik dan bukan bagian dari anggota kami,“ tambahnya.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para muslimah yang tergabung dalam Komunitas Muslimah Bercadar bermacam-macam. Diantaranya yaitu Kopdar yang biasanya dilakukan di taman kota atau alun alun. Hal ini juga merupakan bagian dari syiar kepada masyarakat yang masih antipasti dan phobia terhadap wanita bercadar dan tidak berpikiran yang macam-macam tentang wabita bercadar.

Komunitas yang lahir pada 20 November 2014 ini juga mengadakan taklim door to door, yaitu kegiatan taklim yang dilakukan di rumah salah satu anggotanya secara bergantian. Kegiatan ini juga sekaligus sebagai ajang silaturrahmi kepada seluruh anggota keluarga Komunitas Muslimah Bercadar yang kebetulan menjadi tuan rumah.

“Biasanya saat taklim kami membahas ilmu fiqh dari kitab ulama madzhab Syafii. Namun, karena Ramadhan taklimnya tidak door to door diganti melalui grup WA,” tambah Laila.

Kini, anggota Komunitas Muslimah Bercadar sudah mencapai angka tiga ribu. Semuanya terdiri dari muslimah di seluruh Indonesia. Bahkan ada pula yang berasal dari Hongkong, Malaysia, dan Singapura.

“Member yang tergabung dalam Komunitas Muslimah Bercadar juga tidak semuanya wanita yang bercadar dan berusia muda. Banyak member kami yang sudah Ibu-ibu. Kebanyakan para member yang tertarik untuk bergabung di Komunitas Muslimah Bercadar karena mereka termotivasi dengan kegiatan-kegiatan yang kami lakukan,” ujar Laila.

Harapan Laila dan teman-temannya bagi Komunitas Muslimah Bercadar adalah ingin menjadikan Komunitas Muslimah Bercadar sebagai sebuah komunitas yang terdaftar secara resmi atau berbadan hukum di Indonesia. Mereka juga ingin agar komunitasnya ini meluas hingga ke luar negeri, agar seluruh dunia tahu bahwa muslimah yang memakai cadar adalah muslimah yang beradab dan berakhlak baik serta jauh dari stigma kekerasan.

“Kami juga ingin agar kegiatan yang dilakukan Komunitas Muslimah Bercadar semakin rutin dan positif. Tidak hanya kegiatan yang bertajuk kajian dan taklim saja, namun juga pada kegiatan sosial seperti yang sudah kami lakukan sebelumnya yaitu penggalangan dana bagi saudara yang terkena bencana, sakit, atau musibah lainnya,” tuturnya.

“Diantaranya Peduli Palestina, Suriah, Allepo, gempa Aceh, bencana di Bali, di Jawa Tengah. Insya Allah KMB kedepannya tetap istiqomah juga untuk menggalang dana tidak hanya bagi korban bencana saja namun juga bagi saudara yatim piatu di berbagai daerah,” harapnya Laila.

Bagi pembaca Muslimahdaily yang ingin mengenal KMB lebih lanjut, bisa dengan follow akun instagram KMB @komunitasmuslimahbercadar dan fanpage KMB @komunitas muslimah bercadar.

Evi Hidayani

Add comment

Submit