Ilustrasi

Muslimahdaily - Amarah, emosi yang tak jarang begitu kuat, dapat menjadi bom waktu yang berdampak merugikan pada kesehatan fisik, hubungan sosial, dan bahkan kualitas hidup seseorang secara keseluruhan. Banyak yang merasa kesulitan mengendalikan gejolak amarah, yang seringkali berdampak negatif pada diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Rasulullah, sebagai penuntun bagi umatnya, memberikan sebuah obat penenang yang sederhana namun efektif bagi mereka yang tengah dilanda amarah. Beliau menyarankan agar orang yang marah duduk atau bahkan berbaring sampai rasa amarahnya mereda. Rasulullah juga mengajarkan bahwa berwudhu adalah cara yang baik untuk memadamkan "api" kemarahan seseorang.

Dalam salah satu riwayat yang disampaikan oleh Abu Dzar al-Ghifari RA, Rasulullah bersabda, "Apabila ada di antara kalian yang merasa marah dalam keadaan berdiri, maka duduklah. Apabila kemarahan tersebut belum juga mereda, berbaringlah." (HR Ahmad bin Hanbal).

Imam al-Ghazali, seorang cendekiawan Islam terkemuka, juga memberikan beberapa tips berharga tentang bagaimana mengendalikan amarah. Berikut adalah beberapa tipnya:

Bertanya Pada Diri Sendiri : Pertama, kamu perlu merenung dan bertanya pada diri sendiri mengapa, kapan, dan bagaimana kamu merasa marah. Memeriksa akar penyebab amarah adalah langkah awal untuk mengendalikannya. Dengan mengendalikan pikiran melalui introspeksi, kamu akan lebih mampu menguasai amarah. Cobalah bertanya pada diri sendiri, "Mengapa aku merasa marah? Apa yang akan aku capai dengan merespons dengan amarah? Adakah tindakan yang lebih konstruktif yang bisa aku ambil?"

Pikirkan Efek Berbahaya : Pertimbangkan semua efek berbahaya dari amarah yang tidak terkendali. Tidak ada yang lebih berpotensi merusak daripada amarah yang berujung pada tindakan kekerasan, pelecehan verbal, atau emosional terhadap orang lain. Cobalah mengkondisikan diri untuk memikirkan konsekuensi konflik yang mungkin timbul dari amarahmu. Dengan begitu, kamu akan lebih mampu mengendalikan amarahmu dan mencegahnya melukai orang lain.

Berdoa Kepada Allah : Saat amarah begitu memuncak, segera arahkan energi positif dalam dirimu dengan meminta perlindungan kepada Allah. Bacalah doa-doa yang ditujukan untuk mengendalikan amarah dan menjaga hati agar tetap tenang. Doa dapat menjadi alat yang sangat kuat untuk mengatasi amarah. Berikut doa - doa yang bisa dibaca untuk menurunkan amarah : 

Doa Pertama

 أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

A'udzubillahi minasy syaithoonir rojiim. (3x)

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”

Doa Kedua

﴾ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ ﴿ ٩٧﴾  وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ ﴿ ٩٨

rabbi a'uudzu bika min hamazaati als syayaathiini; wa-a'udzubika rabbi an yahdhurun.

Artinya: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku."  (QS. al-Mukminun: 97 – 98).

Doa Ketiga

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِىْ، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِىْ، وَمِنْ شَرِّلِسَانِيْ، وَمِنْ شَرِّقَلْبِيْ، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِيْ، وَمِنْ شَرِّمَنِيِّيْ

Alloohumma innii a'uudzubika min syarri sam'ii, wa min syarri bashorii, wa min syarri lisaanii, wa min syarri qolbii, wa min syarri maniyyii.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari keburukan pendengaranku, kejahatan penglihatanku, keburukan lidahku, keburukan hatiku dan keburukan air maniku." (HR.Abu Dawud no.1551, at-Tirmidzi no.3492).

Dengan mengikuti nasehat Rasulullah dan mengejar saran-saran bijak dari Imam al-Ghazali, kita dapat membangun kontrol diri yang lebih baik dan mengelola amarah dengan cara yang lebih positif, menjaga kesehatan fisik, hubungan sosial, dan kualitas hidup kita.

Achmad Ghuffar Rosyidin

Add comment

Submit