Muslimahdaily – Kelahiran Nabi Muhammad Sallallahu’alaihi wa salam adalah berkah terbesar bagi umat ini dan rahmat bagi seluruh alam yang mengubah jalannya sejarah. Sebelum kelahirannya, ibu Nabi, Siti Aminah, sadar akan cahaya di dalam dirinya ketika dia mengandungnya. Saat lahir bersinar darinya dengan sangat kuat sehingga Aminah bisa melihat kastil dan istana Suriah.

Subhanallah, masih banyak lagi keajaiban-keajaiban menakjubkan lainnya yang menandakan kelahiran Rasulullah yang diberkahi. Inilah tujuh tanda keajaiban yang terlihat saat sang ciptaan terbaik dikirim ke dunia.

Satu: Api Persia padam

Imam Baihaqi R.H. meriwayatkan dari Hani' I-Makhzumi:

“Pada malam kelahiran Rasulullah, api Persia yang telah menyala terus-menerus selama seribu tahun padam.”

Sebelum Islam, orang Persia tepatnya kaum Majusi dikenal sebagai pemuja api dan dengan keliru menyekutukan Allah Subhanallahu wa ta’ala. Segera setelah Rasulullah lahir, api ini padam. Hal ini seperti menjadi sebuah tanda dari pesan yang akan Rasulullah sampaikan kepada kita, yakni menyembah Allah saja.

Dua: Empat Belas Puncak Kerajaan Runtuh

Aywan Kisra atau istana dari raja Persia, Anushirwan, diguncang dan empat belas puncaknya roboh saat kelahiran Nabi Muhammad Sallallahu’alaihi wa Salam. Keesokan paginya, Anushirwan ketakutan dengan apa yang telah dilihatnya.

Empat belas balkon yang runtuh dari istana Kisra adalah tanda bahwa pemerintahan Persia hanya akan bertahan untuk empat belas raja Persia saja. Dan hal itu benar-benar terjadi. Raja Persia keempat belas yang juga menjadi pemerintahan terakhir, memerintah sejak kelahiran Nabi sampai umat Islam benar-benar menghancurkan seluruh Kekaisaran Persia.

Tiga: Danau Sawah Mengering

Baihaqi R.H. menyebutkan danau Sawah yang terletak di barat laut Iran, Kota Qum dan Hamadan. Pada malam kelahiran Rasulullah, seiring dengan kejadian api Persia yang padam, danau Sawah yang cukup luas untuk kapal berlayar di dalamnya telah mengering. Akibatnya, sejumlah mata air mengering sehingga membuat rakyat di dalamnya bingung dan kelimpungan.

Dua kota di Iran tersebut kala itu memang dikenal sebagai kota para pelaku kejahatan. Dan tanda kelahiran Rasulullah ini merupakan tanda kekuasaan dan kekuatan Allah sekaligus peringatan bagi orang-orang di dalamnya.

Empat: Berhala di Setiap Tempat Jatuh

Pada kelahiran Nabi Muhammad Sallallahu’alaihi wa salam, sebanyak 360 berhala yang telah ditempel dengan alas timah, jatuh di sekitar Ka'bah. Selain itu terdapat satu lagi berhala yang terletak di dalam Ka'bah bernama Hubal, patung berhala yang menyerupai sosok manusia dan diyakini dapat mengendalikan ramalan. Orang-orang kafir biasa melemparkan panah ke patung-patung itu, menggunakan arah jatuhnya anak panah sebagai jawaban yang diberikan berhala itu kepada mereka.

Peristiwa 360 berhala jatuh di dalam Ka'bah Suci diamati oleh Abdul-Muttalib, kakek Nabi Muhammad Sallallahu’alaihi wa salam yang kemudian mengunjungi biarawan Kristen Easau yang tinggal di luar Mekah untuk interpretasi.

Lima: Tahta Iblis Runtuh

Iblis memiliki hubungan yang tidak baik dengan Allah. Mereka mengamati bahwa singgasana Allah berada di atas air seperti yang disebutkan dalam ayat Al-Qur'an berikut:

وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ وَّكَانَ عَرْشُهٗ عَلَى الْمَاۤءِ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَلَىِٕنْ قُلْتَ اِنَّكُمْ مَّبْعُوْثُوْنَ مِنْۢ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُوْلَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَٓا اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ

“Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa serta (sebelum itu) ʻArasy-Nya di atas air. (Penciptaan itu dilakukan) untuk menguji kamu, siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. Sungguh, jika engkau (Nabi Muhammad) berkata, ‘Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan setelah mati,’ niscaya orang-orang kafir akan berkata, ‘Ini (Al-Qur’an) tidak lain kecuali sihir yang nyata’,” (Q.S Hud: 7).

Maka ketika iblis diusir dari surga, mereka mendirikan singgasananya di atas air di planet bumi, yang kemudian runtuh pada saat kelahiran Nabi Muhammad Sallallahu’alaihi wa salam. Hal itu lantas membuat mereka mengirim pasukan jin lainnya untuk mencari tahu dari langit dunia apa yang telah terjadi.

Imam Ibnu Katsir juga meriwayatkan dalam karyanya yang terkenal yakni Al-Bidayah wan-Nihayah bahwa Iblis menangis keras sebanyak empat kali. Pertama, ketika Allah menetapkan dia sebagai terkutuk, kedua ketika dia diusir, ketiga ketika Nabi Muhammad Sallallahu’alaihi wa salam lahir, dan keempat ketika Surah al-Fatihah diturunkan.

Enam: Iblis Diserang dengan Panah Api

Jin jahat biasa naik ke langit yang lebih rendah dimana mereka akan mencoba untuk mendengarkan percakapan para malaikat. Mereka menduduki tempat di Baitul Izzah, rumah di langit dunia yang berada pada tahapan kedua dari nuzulul Qur’an, dengan maksud untuk mendengar tentang Qadr (ketetapan Tuhan) manusia dan disebarkan ke juru ramal serta tukang sihir. Hal ini dijelaskan dalam ayat Al-Qur'an berikut:

وَّاَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاۤءَ فَوَجَدْنٰهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيْدًا وَّشُهُبًاۖ ٨ وَّاَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِۗ فَمَنْ يَّسْتَمِعِ الْاٰنَ يَجِدْ لَهٗ شِهَابًا رَّصَدًاۖ

“(Jin berkata lagi,) “Sesungguhnya kami (jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit. Maka, kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api. Sesungguhnya kami (jin) dahulu selalu menduduki beberapa tempat (di langit) untuk mencuri dengar (berita-beritanya). Akan tetapi, sekarang731) siapa yang (mencoba) mencuri dengar pasti akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya),” (Q.S Al-Jinn: 8 & 9).

Saat kelahiran Nabi Muhammad Sallallahu’alaihi wa salam, para iblis diusir dengan ditimpa panah api dari langit dan dilarang mengakses informasi. Iblis terhalang dari berita langit sehingga dia mengeluarkan teriakan yang sangat keras.

Tujuh: Hancurnya Pasukan Abrahah

Pada tahun 571 M, pasukan gajah Abrahah menyerang Ka’bah karena mereka merasa cemburu melihat bangunan suci yang didirikan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail tersebut selalu ramai dikunjungi masyarakat Arab. Namun tepat pada tahun kelahiran Nabi Muhammad Sallallahu’alaihi wa salam saat itu, Allah berkehendak menyelamatkan Ka’bah dengan mengirim segerombolan burung Ababil yang membawa sejil atau batu kerikil dari neraka.

Tiap dari burung tersebut membawa masing-masing tiga batu untuk dijatuhkan kepada pasukan gajah. Satu batu berada di paruhnya dan dua batu dicengkeram dalam kakinya. Dikatakan bahwa batu tersebut seukuran kacang hums dan kacang 'adas.