Muslimahdaily - Dalam Islam, kita diajarkan untuk menyayangi binatang layaknya menyayangi makhluk ciptaan Allah lainnya. Hal ini juga dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Nabi Muhammad dikenal sebagai penyayang binatang. Beliau pun sering mengajak sahabat-sahabatnya untuk berbuat hal yang sama karena memang hal ini mendatangkan pahala. Rasulullah bersabda,

“Setiap air yang diberikan kepada hewan hidup (untuk minumnya) mendatangkan pahala.” (HR Bukhari dan Muslim)

Salah satu binatang yang sangat Nabi Muhammad sayangi adalah kucing. Bahkan Nabi Muhammad merawat satu di rumah beliau yang kemudian diberi nama Muezza.

Merobek Jubahnya

Dikisahkan pada suatu saat, Nabi Muhammad hendak keluar dan ingin mengambil jubahnya. Tapi kemudian, beliau mendapati Muezza sedang tertidur lelap di atas jubbah yang akan dikenakannya.

Melihat hal ini pun, Nabi Muhammad rela memotong belahan lengan jubahnya yang ditiduri oleh Muezza agar tidak mengganggu tidurnya. Barulah kemudian Nabi Muhammad pergi keluar dan Muezza tetap tenang terlelap.

Beberapa saat kemudian Nabi Muhammad kembali ke rumah. Muezza yang sudah terbangun pun menyambut Nabi Muhammad sambil merunduk sujud kepada majikannya tersebut. Dengan penuh kasih sayang, Nabi Muhammad mengelus lembut tubuh kecil Muezza sebanyak tiga kali.

Keistimewaan Lainnya

Bukan hanya sayang pada Rasulullah, Muezza juga dikenal memiliki keistimewaan lain yang luar biasa. Tentunya keistimewaan ini sangat disukai oleh Nabi Muhammad. Salah satunya adalah, jika adzan sedang berkumandang, Muezza selalu mengeong layaknya mengikuti lantunan suara adzan.

Begitu sayangnya Nabi Muhammad kepada Muezza, beliau selalu memangku Muezza di atas pahanya saat sedang melakukan ceramah ataupun menyambut tamu di rumahnya. Selain itu juga, Nabi turut menggunakan air wudhu yang sebelumnya sudah digunakan Muezza untuk minum.

Rasa sayang Nabi Muhammad kepada binatang terlebih kucing tentunya beliau sebarkan juga kepada para sahabatnya. Kucing sendiri merupakan hewan yang jauh dari sifat najis. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat dari Tirmizi yang berbunyi,

“Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.” (HR. at-Tirmidzi).

Nabi selalu melarang siapapun untuk memberikan perilaku buruk kepada binatang bahkan sampai membunuhnya tanpa alasan. Hal ini tentu akan dipertanggungjawabnkan nanti di akhirat kelak.

Pernah pada satu masa, terdapat seorang wanita yang tidak pernah memberikan makan kepada kucing peliharaannya, ia juga tidak membiarkan kucing tersebut untuk mencari makan sendiri. Rasulullah yang melihat hal ini kemudian bersabda,

“Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai.” (HR. Bukhari)

Dari sini bisa kita ambil pelajarannya, bahwa menyayangi binatang merupakan hal yang wajib kita lakukan. Kita bisa mencontoh kasih sayang yang diberikan oleh Nabi Muhammad kepada Muezza yang tidak hentinya. Karena jika kita memberlakukan hal buruk kepada binatang, maka siksa kejam akan menunggu kita di akhirat dan ini berlaku bagi siapa pun baik perempuan maupun laki-laki.

Wallahu a’lam.