Muslimahdaily - Setelah ditemukan lebih dari 6.000 kasus cacar monyet dari 58 negara, Kementerian Kesehatan di Singapura (Ministry of Health of Singapore) mengkonfirmasi adanya kasus lokal infeksi cacar monyet pertama di Singapura (6/7/2022). Pasien yang dinyatakan positif adalah seorang pria berkebangsaan Malaysia berusia 45 tahun yang berdomisili di Singapura.

Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox (MPV). Biasanya, virus ini menjadi yang sembuh sendiri dengan gejala munculnya demam dan ruam. Namun, pada beberapa individu, telah terbukti bahwa gejala tersebut dapat menyebabkan komplikasi medis.

Bayi baru lahir, anak-anak, dan orang-orang dengan defisiensi imun berisiko mengalami gejala yang lebih serius dan bahkan kematian akibat cacar monyet. Namun, MOH Singapura juga menambahkan bahwa risiko menularnya cacar monyet kepada masyarakat umum tetap rendah, karena penularan memerlukan kontak fisik atau kontak yang lama.

Adapun warga pertama yang mengidap penyakit ini mengaku memiliki gejala pertama berupa pertumbuhan kulit perut bagian bawah yang berbeda dibandingkan area di sekitarnya (30/6/2022). Kondisi ini diperparah ketika ia mulai merasa kelelahan dan disusul pembengkakan kelenjar getah bening. Dua hari selanjutnya, ia merasakan demam serta sakit tenggorokan. Seketika ia bergegas mencari bantuan medis dan tak lama kemudian pria 45 tahun itu diisolasi.

Mencuatnya kasus cacar monyet pertama ini menyebabkan tiga orang pria yang telah melakukan kontak dekat mulai diidentifikasi pada Rabu (6/7/2022), dan semuanya akan ditempatkan di bawah karantina selama 21 hari sejak kontak terakhir mereka dengannya, tambah pernyataan itu.

MOH Singapura mengatakan akan terus memantau situasi cacar monyet dengan cermat. Pihaknya akan terus melaksanakan pelacakan kontak dan mengkalibrasi tindakan kesiapsiagaan serta responnya sesuai kebutuhan.

"Anggota masyarakat didorong untuk menjalankan tanggung jawab pribadi dengan memantau kesehatan pribadi mereka dan menjaga kebersihan yang baik, terutama selama perjalanan," ucap perwakilan Kementerian Kesehatan Singapura. "Mereka juga harus menghindari kontak dekat dengan orang lain yang diketahui atau diduga sakit dengan infeksi cacar monyet." tambahnya.