Muslimahdaily - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menduduki posisi pertama dalam 50 besar dari ‘Daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh tahun 2021, disusul oleh Raja Salman bin Abdulaziz (Raja Arab Saudi ) diposisi kedua.
Riset tersebut dirilis oleh lembaga riset independen yang berbasis di Yordania, The Royal Islamic Stategic Studies Centre (RISSC) dengan tajuk The Muslim 500:The wold’s Most Influental Muslims 2021.
Dilansir dari laman The Muslim 500, Kamis (17/12), Erdogan dianggap memiliki kelanjutan dari popularitas dan kesuksesannya sebagai pemimpin selama dua dekade terakhir. Pada pemilihan presiden 2018 lalu, Erdogan mendapatkan 52,5% suara dengan jumlah pemilih 86%.
Dilansir dari berbagai sumber, menurut The Royal Islamic Strategic Studies Centre, Erdogan merupakan pemimpin yang berhasil membawa Turki menjadi salah satu negara kekuatan global utama.
Selama masa kepemimpinannya, Erdogan banyak menuai pujian dan kritikan oleh lawan dan media Internasional. Walau demikian, ia telah didukung oleh anggota partainya.
Erdogan juga dinilai sebagai pemimpin yang selalu mendukung dan berani mengangkat isu-isu yang dihadapi umat Muslim dunia.
Salah satu kebijakannya yang terbaru dan paling populer adalah mengubah fungsi bangunan bersejarah Hagia Sophia kembali menjadi masjid.
Hagia Sophia yang dibangun pada abad 537 Masehi adalah katedral di masa Konstantinopel (sekarang Istanbul) yang sempat berubah menjadi masjid pada masa Sultan Mehmed II yang menaklukkan kota pada 1453.
Pada tahun 1935 Hagia Sophia berubah menjadi museum pada masa pemerintahan Turki yang sekuler, di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Ataturk. Sampai pada akhirnya pada Juli 2020, Erdogan mengubah fungsi Hagia Sophia menjadi masjid dan dirayakan sebagian besar umat Islam seluruh dunia.
Langkah Erdogan tersebut dianggap sebagai bentuk kebangkitan Muslim konservatif di negara sekuler seperti Turki.
Sementara itu, tanggapan atas pandemi virus Covid-19, Erdogan dikatakan sangat cepat dan tegas dalam menangani hal ini. Erdogan membuat aturan seperti pembatasan perjalanan dimulai pada Februari. Sekolah dan universitas mulai ditutup pada Maret, jam malam diberlakukan pada orang tua di atas usia 65 tahun, wajib menggunakan masker di tempat umum serta paket stimulus ekonomi diluncurkan pada Mei.