Muslimahdaily - Seorang supir ambulan menceritakan kisahnya mengangkut puluhan jenazah setiap hari saat wabah pandemi corona di Jakarta. Cerita ini dibagikan langsung oleh bapak Muhammad Nursyamsurya di acara Mata Najwa, Rabu (5/4).

Sebagai manusia biasa, ia juga merasa khawatir atas kondisinya yang setiap hari mengantarkan jenazah positif corona. Namun, yang membuat ia lebih miris adalah karena kondisi jalanan Jakarta yang masih macet dan dipenuhi oleh masyarakat.

"Seharusnya mereka tahu mba Nana, jalanan Jakarta itu masih penuh, masih macet. Seharusnya mereka tahu apa yang kami lakukan sekarang. Tolonglah, ikuti instruksi pemerintah, diam di rumah, kurangilah pekerjaan kami. Sedih rasanya mba Nana," ujar Nursyamsurya.

Ia juga mengungkapkan keinginan terdalamnya pada masyarakat Indonesia yang masih juga belum patuh pada anjuran pemerintah untuk berdiam di rumah.

"Saya ingin naik tronton, teriak di jalanan kepada masyarakat: tolong kalian diam di rumah ikuti anjuran pemerintah. Kalau kalian tahu berapa banyak jenazah yang kami makamkan tiap hari, pasti kalian akan sedih," katanya.

Di tengah pembicaraan Nursyamsurya juga mengingatkan bahwa sebentar lagi akan masuk bulan puasa, ia berbicara sambil tak kuat menahan air mata kesedihan.

"Sebentar lagi bulan puasa, pengen tarawih jamaah, pengen idul fitri, tolong untuk masyarakat diam di rumah sebentar saja, empat belas hari. Minta tolong."

Ia hanya berharap masyarakat untuk mengerti kondisinya saat ini, bahwa setiap hari semakin banyak jenazah yang berjatuhan. Maka akan
lebih banyak lagi jika masyarakat tak mau ikuti anjuran pemerintah.

"Sedih mbak tiap hari nerima telepon, tiap menit ada jenazah yang harus dilayani yang harus dilakukan dengan protap Covid-19," katanya.

"Kami memakamkan jenazah ini sudah puluhan, setiap hari. Tolong, saya juga punya kehidupan, punya keluarga, tetangga," ujarnya sambil menghapus air mata.