Muslimahdaily - Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan video perundungan tiga orang siswa SMP terhadap satu orang siswi. Video tersebut beredar di media sosial Twitter dan menarik banyak perhatian publik.
Video yang pertama kali diunggah oleh akun Twitter @black_valley1 ini telah mendapat hampir 40 ribu re-tweet. Dalam unggahan itu pula diketahui bahwa perundungan ini terjadi di SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah.
“Kelakukan bejad anak-anak jaman sekrng. Sekolah tuh buat nuntut ilmu bentuk karakter supaya baik bukn mlh kelakuan kaya preman. Ngebully ank org apalagi ank perempuan main pukul main tendang emang kalian piker itu ga sakitt. Kejadiannya di SMP Muhammadiyah Butuh, Purwerejo, Jawa Tengah,” cuit akun @black_valley1, Rabu (12/2).
Dalam video tersebut nampak seorang siswi SMP yang berusaha melindungi dirinya dari pukulan dan tendangan teman-temannya dengan menundukkan kepalanya ke meja. Sementara tiga siswa laki-laki lainnya terus menerus memukuli dan menendangi siswi tersebut. Tak segan, mereka bahkan memukul temannya dengan gagang sapu.
Video berikut lantas menarik banyak reaksi dari warga net. Banyak dari mereka merasa geram atas perilaku siswa SMP tersebut. Sementara ang lain berusaha melaporkannya kepada Lembaga terkait seperti Kemendikbud hingga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Tersangka dikenakan hukuman 3,5 tahun
Akibat kejadian ini tiga siswa SMP SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo resmi dijadikan sebagai tersangka. Ketiga tersangka yaitu, TP (16), DF (15), dan UH (15) dijerat dengan Pasal 80 Undang-undang Perlindungan Anak.
“Ya kita kenakan UU Perlindungan Anak pasal 80 hukumannya 3 tahun 6 bulan atau denda Rp 72 juta,” ungkap AKBP Rizal Marito saat menggelar konferensi pers di kantornya, Kamis (13/2), seperti dilansir dari DetikCom.
Dalam konferensi tersebut juga dijelaskan alasan tersangka melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut.
“Awalnya tersangka meminta uang terhadap korban, kemudian dilaporkan oleh korban kepada gurunya namun jumlah yang dilaporkan tidak sama. Jadi tersangka meminta uang Rp.2.000 namun korban melapor ke guru mengaku dimintai uang Rp.20.000,” terangnya lagi.
Usulan konseling hingga tutup sekolah
Sementara itu respon juga datang dari Ganjar Pranowo. Gubernur Jawa Tengah meminta agar siswa pelaku perundungan diberi konselng dari guru maupun psikolog.
Ganjar juga berencana untuk melebur sekolah tersebut ke sekolah lain. Selain untuk menindaklanjuti kasus perundungan tersebut, usulan itu juga disampaikan lantaran sekolah tersebut berkapasitas kecil. Kata Ganjar, tentu keputusan ini perlu masukan dari seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan terkait.