Muslimahdaily - Program peer-to-peer home sharing saat mengunjungi negara lain memang telah banyak ditawarkan. Salah satunya oleh website Airbnb. Namun bagi beberapa pelancong muslim, program home sharing ini masih meninggalkan keraguan ditolak karena memilik budaya dan kebiasaan yang berbeda.

Melihat hal tersebut, sebuah startup berbasis di Washington DC mencoba mengahdirkan solusi. Iklim politik yang sedang terjadi di dunia saat ini tak sedikit membuat para traveler muslim menjadi ragu mengunjungi negara asing.

Muzbnb mencoba membantu para traveler muslim menemukan penginapan dari pemilik rumah yang menyambut mereka. Para pemilik penginapan ini merupakan seorang muslim ataupun non-muslim. Mereka akan mendukung nilai-nilai Islam yang dibawa oleh para traveler nantinya. Dengan begitu, para traveler akan tetap merasakan sensasi budaya negara yang dikunjungi dan tetap leluasa melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Pendiri Muzbnb, Hadi Shakuur yang juga seorang muslim mengatakan awwalnya ia ingin para traveler dapat merasa aman saat berpergian ke negara asing. “Traveler dari manapun dapat merasa diterima dan terhubung dengan masyarakat ,” katanya dilansir dari laman Mvslim.

Perusahan yang didirikan pada tahun 2016 silam ini melihat potensi pertumbuhan yang besar dimana terdapat 1,7 miliyar muslim di dunia. Tak hanya menyediakan penginapan, Muzbnb ini juga menyediakan fitur ramah muslim seperti jarak dengan masjid dan restoran terdekat. Ketersediaan Al-Qur’an atau literatur Islam, ruang shalat, dan referensi akomodasi bebas alkohol dan obat-obatan.

Sejak didirikan, tak sedikit muslim yang berharap Muzbnb dapat membantu mereka ketika berpergian ke luar negeri. Salah satunya adalah Nana Firman, seorang pencetus Global Muslim Climate Change Network sekaligus penduduk Riverside, California. "Saya sering bepergian sendiri untuk urusan bisnis dengan keadaan waspada," kata Firman.

Walau belum pernah merasakan mendapat diskriminasi langsung, wanita berhijab ini berharap Muzbnb dapat membantunya bergerak leluasa tanpa harus mendapat perlakuan buruk saat berpergian.