Muslimahdaily - Tahun ini, Uganda melepas 750 warganya termasuk 416 perempuan naik haji ke Mekkah.
“Saya tidak sabar sampai di Makkah, melihat makam Rasulullah dan minum air Zamzam. Syekh telah memberi penjelasan pada kami. Saya terlalu bersemangat, khawatir saya jatuh pingsan,” ujar Kasifah Nankumba, 58 tahun, kepada Anadolu Agency seperti yang dilansir dari muslimnews.co.uk.
Selama satu dekade, Kasifah telah menyisihkan sedikit keuntungan dari usaha ikan asap yang digelutinya selama 28 tahun di pasar Kalerwe dekat kota Kampala. Pada tahun 2006, Kasifah mengenang kembali kisahnya saat duduk di pasar, dia tiba-tiba merasa terdorong untuk melakukan ibadah haji.
“Tetapi, saya tidak punya uang sehingga saya menepiskan pikiran itu,” ujarnya lagi.
Akan tetapi, tak lama setelah itu, dia bertemu dengan seorang pria bernama Haji Musa yang dikenal membantu orang pergi haji ke Makkah. Pria ini diperkenalkan kepada Kasifah oleh manajer biro perjalanan Haji dan Umrah, yang kemudian menasehatinya untuk mulai menabung. Dengan sedikit uang tabungan, mereka membeli dolar AS untuk Kasifah, dan memberikan tanda terima untuknya. Dari tahun 2007 hingga 2009 ia mampu menyisihkan 4-5 dolar sekali menabung. Pada suatu hari di tahun 2009, dia mendengar seseorang yang mensponsori ibadah haji dan segera mencarinya. Dua hari kemudian, Kasifah tiba di rumah Haji Kajumbi.
“Saya jelaskan masalah yang saya hadapi pada orang asing ini, tapi sayang sekali ia tidak bisa membantu.”
Dengan tanda terima uang dolar di tasnya, dia memperlihatkan pada pria itu kalau dia telah menabung selama tiga tahun lebih.
“Pria itu mendoakanku dan bilang kalau saya harus menabung lebih banyak dan menyerahkan uang sekitar 100-200 dolar pada biro perjalanan haji,” ucapnya.
Sejak saat itu, ia mulai melakukan pembayaran setiap 4 atau 5 bulan. Pada tanggal 15 Juni 2015, dia ingat menerima panggilan dari Manajer biro perjalanan haji,
“Hajjah Kasifah, uang yang anda tabung, sekarang cukup untuk pergi Haji”
“Saya sedang di pasar saat itu, sedang duduk di tanah. Manajer itu menyebut nama saya hingga empat kali, namun saya terlalu syok,” ujar Kasifah.
Dengan suka cita di Masjid Wandegeya, dimana dia menghadiri brifing terakhir, dia menyatakan “Saat kembali dari Makkah, Insha Allah, Saya akan tinggal di rumah dan melanjutkan ibadah. Saya tidak akan ke pasar dan menjual ikan lagi.”
Tahun 2015 ini, hanya 750 warga Uganda yang berangkat haji ke Makkah, mengalami pengurangan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Menurut Syeikh Ali Juma Shiwuyo Departemen urusan haji dan umrah Lembaga Tinggi Muslim Uganda, selama tahun 1960 dan 1970 ribuan warga Uganda melakukan ibadah haji setiap tahun.
“Mendiang Presiden Idi Amin Dada sangat mendukung; beliau pernah mengirim sekitar 6.000 hingga 10.000 warga Uganda naik haji setiap tahun,” ujarnya.
Saudi Arabia baru-baru ini mengalokasikan sekitar 1.200 orang untuk jemaah haji Uganda, tapi Shiwuyo mengatakan angka ini tidak sesuai dengan tingkat populasi.
“Pada tahun 2014, Uganda memberangkatkan 957 jemaah haji sehubungan dengan kenaikan nilai mata uang dolar AS. Tahun lalu, jemaah membayar 2.178 dolar AS, sekarang 4.150 dolar AS. Kekurangan armada pesawat terbang juga menjadi tantangan.
“Sewaktu jaman Amin, kami mempunyai maskapai penerbangan nasional, dan beliau memastikan ada penerbangan ke Makkah untuk jemaah haji, tapi sekarang kami harus bernegosiasi dengan maskapai asing, ini yang membuat biayanya jadi lebih mahal” ujar Shiwuyo menambahkan.