Muslimahdaily - Setelah mengenal Generasi Y atau milenial dan Generasi Z, maka saat ini kita akan dihadapkan dengan Generasi alpha, mereka adalah anak yang lahir mulai dari tahun 2010 sampai dengan 2024. Menurut Mark McCrindle dilansir dari kanal Parenting, penamaan alpha dibuat berdasarkan alfabet Yunani, dan sesuai alfabet, alpha dipilih karena Generasi yang lahir sebelumnya telah menggunakan nama Generasi Z.
Menjadi orang tua dari Generasi alpha atau yang sering disebut-sebut sebagai Generasi paling pintar ini bukan hal yang mudah. Orang tua juga harus memberikan bekal sejak dini pada Generasi ini untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Berikut 5 ciri Generasi alpha yang harus diketahui:
1. Lebih banyak mendalami bidang enterpreneur
Generasi alpha kedepannya akan banyak mengambil bidang wirausaha daripada Generasi sebelumnya, karena mereka akan memiliki lebih banyak akses terhadap informasi, orang-orang, dan sumber daya lainnya di awal kehidupan.
Kita akan melihat banyak anak Generasi alpha akan memulai bisnisnya sebelum berusia sepuluh tahun. Karena memulai sejak dini, sebagian besar mereka mungkin akan lebih dulu mengenyam kegagalan saat membangun bisnisnya. Dari situlah mereka akan belajar banyak dan memiliki keberuntungan yang lebih baik seiring bertambahnya usia.
Mereka akan menjadi wirausahawan yang lebih sukses karena telah mengambil risiko lebih awal dan memiliki waktu untuk membangun reputasi dan hubungan seperti yang dilakukan Generasi milenials, Gen X dan boomer.
2. Tech-savy
Anak alpha akan diperkenalkan pada ponsel sebelum menjadi seorang remaja dan akan mengambil sebagian besar teknologi yang kita gunakan hari ini begitu saja. Ponsel mereka akan sangat canggih sehingga mereka akan lebih sering mengandalkan ponsel dibandingkan laptop atau komputer desktop.
Bagi perusahaan yang ingin menjangkau pasar atau merekrut gen alpha harus memiliki situs web yang ramah seluler. Mereka akan tertarik pada aplikasi yang sangat mudah digunakan dan visual serta mengharapkan semuanya dapat sesuai dengan kebutuhan mereka.
3. Berkurangnya koneksi secara langsung
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dan Schawbel beberapa tahun lalu, para siswa mengatakan bahwa teknologi telah mengganggu soft skill mereka, salah satunya adalah berkomunikasi secara langsung. Gen alpha akan menjadi Generasi yang paling terhubung secara online namun menghabiskan sedikit waktu untuk berbicara dengan rekan-rekan mereka secara langsung. Akan ada tantangan psikologis yang jelas pada Generasi ini karena mereka akan merasa lebih sendiri, meskipun terhubung secara online.
4. Lebih terpengaruh oleh orang tua dari pada peer group atau teman
Anak alpha berpotensi akan memiliki orang tua yang lebih tua karena Gen Y akan menunggu lebih lama untuk menikah dan memiliki anak. Berdasarkan penelitian yang Schawbel lakukan tahun ini, setiap Generasi sekarang lebih dipengaruhi oleh orang tua mereka daripada teman, orang asing, dan lain-lain. Gen Alpha tidak akan berbeda dari itu, jadi jika kamu ingin mempekerjakan mereka, orang tua mereka harus menjadi bagian kampanye pemasaranmu.
5. Lebih mandiri, terdidik dan lebih siap dengan tantangan
Gen alpha harus menghadapi banyak tantangan terbesar di dunia, termasuk pemanasan global dan defisit. Mereka tidak akan memiliki jaminan sosial atau jaring pengaman apa pun, tetapi akan menikmati manfaat perawatan kesehatan. Mereka akan mendapatkan pendidikan yang lebih kuat melalui pembelajaran online dalam kehidupan dan mereka akan berada dalam sistem pendidikan yang lebih lama namun juga menciptakan cara belajar mereka sendiri.
Persentase akan menghindari sistem pendidikan tinggi yang mendukung pembelajaran online dengan harga yang lebih murah atau gratis, sementara keluarga yang lebih kaya akan dapat mendukung alpha dengan berinvestasi dalam pendidikan mereka. Kesenjangan antara kaya dan miskin akan menjadi jauh lebih jelas pada Generasi alpha.