Muslimahdaily - Ada beberapa jenis pemicu kecemasan yang umum ditemukan di masyarakat, namun sejatinya, tiap orang memiliki pemicu yang berbeda-beda. Kebanyakan orang memiliki lebih dari satu pemicu. Namun, bagi beberapa orang, kecemasan bisa saja muncul tanpa ada pemicu apapun.
Menemukan pemicu kecemasanmu akan membantu untuk menangani gangguan kecemasan yang kamu alami. Berikut ini 11 pemicu kecemasan dilansir dari laman Health Line.
1. Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan bisa memicu kecemasan. Misalnya, kamu didiagnosis oleh dokter menderita kanker atau penyakit kronis lainnya, kamu tidak dapat menahan diri untuk tidak merasa cemas. Jenis pemicu kecemasan ini sangat mempengaruhi kondisi pikiran dan mental karena dihasilkan oleh perasaan pribadimu sendiri.
Kamu bisa mengurangi kecemasan akibat masalah kesehatan dengan bersikap kooperatif saat menjalani pengobatan dan sering-sering berkomunikasi dengan dokter. Berkonsultasi dengan terapis juga dapat membantumu mengontrol emosi pasca diagnosis.
2. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan tertentu dapat memicu gejala kecemasan. Hal itu dikarenakan kandungan di obat-obatan tersebut dapat membuat merasa gelisah atau tidak enak badan. Rasa gelisah terus-menerus dapat mengganggu jalan kerja otak dan tubuhmu yang berimbas pada munculnya gejala kecemasan.
Obat-obatan yang mungkin menjadi pemicu kecemasan adalah pil KB, obat batuk dan hidung tersumbat, dan obat penurun berat badan.
Berkonsultasilah dengan dokter tentang obat-obatan yang kamu konsumsi dan akibatnya pada kondisi mentalmu. Cobalah cari alternatif pengobatan lainnya yang tidak memicu kecemasan.
3. Kafein
Tren mengonsumsi kopi di pagi hari dapat menjadi pemicu atau bahkan memperparah gejala kecemasan yang kamu miliki.
Menurut studi dari PubMed Central pada 2010, orang dengan gangguan panic (panic disorder) dan fobia sosial (social anxiety disorder) sangat sensitif terhadap efek kafein pemicu kecemasan. Coba untuk mengurangi konsumsi kafeinmu dengan menggantinya menjadi minuman non-kafein.
4. Melewatkan Jam Makan
Ketika kamu melewatkan jam makan, gula darahmu akan turun. Perlahan, perutmu akan keroncongan, mulai gelisah, dan menjadi pemicu kecemasan. Makan makanan berimbang dan bernutrisi sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik.
Jika tidak sempat makan tepat waktu, kamu bisa mengonsumsi cemilan sehat untuk mencegah gula darah turun dan rasa cemas muncul. Ingat baik-baik, makanan dapat memengaruhi suasana hati.
5. Berpikiran Buruk (Negative Thinking)
Pikiran memiliki efek yang besar terhadap tubuh. Saat kamu merasa kecewa atau frustasi, keluhan atau unek-unek yang keluar dari mulutmu bisa memicu rasa cemas yang lebih hebat.
Jika kamu adalah tipe orang yang cenderung berpikir negatif tentang dirimu sendiri, mulailah fokus menggunakan kata-kata positif untuk menata perasaanmu. Langkah ini sangat membantumu untuk menghindari pikiran buruk. Atau kamu dapat berkonsultasi dengan terapis yang sudah ahli.
6. Masalah Keuangan
Siapa sangka masalah keuangan dapat memicu kecemasan seperti utang menumpuk, tagihan tak terduga, atau khawatir tak memiliki uang bisa menjadi pemicu kecemasan.
Untuk menangani jenis pemicu kecemasan ini, kamu bisa meminta bantuan dari penasihat keuangan (financial advisor) untuk mengelola keuanganmu. Rasa memiliki teman atau seorang ahli di dekatmu bisa membuatmu merasa lebih tenang.
7. Pertemuan atau Acara Sosial
Pertemuan atau acara sosial yang menuntutmu untuk berbincang atau berinteraksi dengan orang asing bisa saja memicu rasa cemas bagi beberapa orang. Kondisi ini lebih dikenal sebagai fobia sosial.
Untuk mengurangi kecemasan, kamu bisa membawa teman untuk menemanimu menghadiri acara sosial. Atau cobalah berkonsultasi dengan tenaga ahli untuk menemukan cara terbaik untuk mengalihkan rasa cemasmu itu terhadap hal lain (coping mechanism).
8. Konflik
Konflik dalam hidup seperti masalah hubungan dengan orang terdekat, argumen, atau ketidaksepakatan dalam suatu hal bisa memicu atau memperparah kecemasan.
Jika suatu konflik tertentu memicu kecemasan, kamu bisa mencoba melakukan tindakan pencegahan agar konflik tidak muncul atau mencari solusi jauh-jauh hari, sebagai tindakan jaga-jaga jika konflik muncul nanti.
9. Stres
Beban stres harian seperti kemacetan lalu lintas atau melewatkan jadwal keberangkatan keretamu bisa memicu kecemasan pada diri siapa saja. Stres yang terakumulasi selama bertahun-tahun bisa menimbulkan kecemasan jangka lama dan memperparah gejala yang muncul, serta menyebabkan penyakit masalah kesehatan lainnya.
Stres dapat menimbulkan gaya hidup tak sehat seperti melewatkan jam makan atau tidak mendapat tidur yang cukup. Cara mengatasi dan mencegah stres berlebih adalah dengan mencari sumber masalah stress dan mengatasinya secepat mungkin. Kamu bisa berkonsultasi dengan terapis atau tenag ahli di dekatmu untuk membantumu.
10. Tampil di Muka Umum
Jenis pemicu kecemasan kali ini biasanya diakibatkan karena kamu tidak nyaman saat harus tampil atau berbicara di depan banyak orang. Hal-hal seperti berbicara dengan atasanmu, tampil di sebuah lomba, atau bahkan membaca keras di kelas bisa memicu kecemasan.
Selain berkonsultasi dengan dokter atau terapis, kamu bisa meminta masukan positif dari teman atau orang terdekatmu sebelum tampil agar kamu lebih percaya diri dan lebih nyaman di muka umum.
11. Alasan Personal
Jenis pemicu kecemasan yang timbul karena alasan personal cenderung lebih sukar disadari atau ditemukan. Alasan personal bisa berupa apa saja seperti bau atau wangi-wangian tertentu, sebuah tempat, atau bahkan lagu.
Alasan personal bisa memicu kecemasan karena mengingatkanmu, sadar atau tidak sadar, tentang memori buruk atau peristiwa traumatis di hidupmu.
Gangguan kecemasan adalah kondisi yang umum ditemui di masyarakat. Diperkirakan sekitar 40 juta orang Amerika Serikat mengalami gangguan kecemasan menurut Asosiasi Kecemasan dan Depresi Amerika.
Kecemasan dapat memakan kebahagiaan dalam hidupmu. Karena itu, kamu tidak perlu khawatir untuk meminta bantuan ke dokter atau terapis di dekatmu. Semoga bermanfaat.