Muslimahdaily - Sebagai perempuan yang melewati fase menstruasi setiap bulan, kita pasti sudah familiar dengan hal ini. Ya, ternyata warna darah menstruasi dapat berbeda-beda. Wajarnya, karena menstruasi mengeluarkan darah sudah pasti berwarna merah. Ternyata tidak, lho. Mungkin bagi sebagian perempuan menyadari akan hal ini bertanya-tanya apakah hal tersebut menandakan sesuatu yang berbahaya terjadi dalam area kewanitaan kita atau tidak.

Perlu diperhatikan bahwa menurut American Academy of Obstetricians and Gynecologists, menstruasi dapat dijadikan penanda kesehatan vital. Apapun yang berkaitan dengan periode siklus menstruasi hingga tekstur dan warna yang kita lihat mengindikasikan sesuatu yang penting tentang kesehatan kita.

Warna hitam

Warna darah hitam saat menstruasi pada dasarnya tidak perlu dikhawatirkan. Warna ini berkaitan dengan darah coklat, yang mana adalah darah yang biasanya perlu waktu lebih untuk keluar atau meninggalkan uterus.

Warna coklat

Warna darah ini beroksidasi sehingga merubah rona warnanya dari warna merah pada umumnya.

Darah coklat berkaitan dengan:

1. Fase awal atau akhir menstruasi

Saat aliran darah menstruasi rendah, darah akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk keluar. Ketika darah berada di uterus dalam jangka waktu yang lama, akan berubah warna menjadi coklat. Darah tersebut bisa jadi sisa darah dari fase menstruasi sebelumnya.

2. Lochia

Pendarahan pada perempuan di 4-6 minggu pertama setelah melahiran disebut dengan lochia. Pada hari ke empat dan seterusnya, lochia berubah warna lebih pink atau coklat.

3. Kehamilan

Bercak coklat selama kehamilan juga memungkinkan sebagai pertanda darah aktif sudah berhenti. Jika hal ini terjadi, segera hubungi dokter.

4. Keguguran

Walaupun keguguran berkaitan dengan pendarahan berwarna merah cerah, beberapa perempuan mengalami yang disebut dengan “keguguran yang tertinggal.” Dengan tipe keguguran seperti ini, janin berhenti berkembang tapi tidak melewati uterus setidaknya selama empat minggu. Mungkin tidak mengalami pendarahan berat atau adanya gumpalan, namun beberapa perempuan mengalami pendarahan atau bercak coklat tua.

Warna merah tua

Biasanya terjadi saat bangun tidur atau setelah duduk dengan waktu yang lama di masa menstruasi berlangsung. Warna tua tersebut dapat berarti darah telah berada cukup lama di uterus tapi belum mengalami oksidasi sampai menjadi warna coklat.

Darah merah tua berkaitan dengan:

1. Akhir masa menstruasi

Seiring dengan aliran darah menstruasimu rendah, warna ini cenderung muncul di akhir dari masa menstruasi normal.

2. Lochia

Pendarahan setelah melahirkan diawali dengan banyak darah dan mungkin akan mengandung gumpalan. Warna merah tua akan tampak pada tiga hari pertama sebelum berubah tekstur dan warna. Perempuan yang melakukan operasi caesar hanya mengalami pendarahan berat ini selama 24 jam pertama.

Warna merah terang

Fase awal menstruasi kita biasanya berwarna merah terang. Ini berarti darah tersebut segar dan mengalir dengan cepat. Darah akan terus berwarna merah terang selama menstruasi berlangsung atau dapat menggelap seiring dengan aliran yang semakin melambat.

Darah merah terang berkaitan dengan:

1. Infeksi

Beberapa infeksi seperti chlamydia dan gonorrhea, dapat menyebabkan pendarahan di antara masa haid. Jika kamu mengalaminya sebelum masa haid, segera hubungi dokter.

2. Kehamilan

Pendarahan selama kehamilan bisa menjadi alasan untuk waspada, bisa juga tidak. Kadang, meskipun demikian, adalah tanda keguguran. Ada beberapa perempuan yang pendarahan dan tetap melahirkan bayi yang sehat. Setiap kasusnya berbeda, jadi sebaiknya periksa rutin ke dokter kapanpun ada pendarahan selama kehamilan.

3. Polyps atau fibroids

Ini adalah tumor yang non-kanker (tidak ganas) di uterus yang dapat menyebabkan aliran yang deras selama masa haidmu atau sepanjang siklus menstruasi. Bentuknya dapat besar dan kecil dan menyebabkan gejala lain seperti tekanan dan sakit.

Warna pink

Darah ini dapat muncul di awal atau akhir masa haid, khususnya jika muncul bercak. Warna yang lebih terang ini kemungkinan mengindikasikan bahwa darah telah bercampur dengan cairan serviks, sehingga rona warna lebih memudar.

Darah pink berkaitan dengan:

1. Lochia

Pada hari ke empat dan seterusnya, lochia berubah warna lebih pink atau coklat.

2. Estrogen yang rendah

Estrogen membantu menstabilkan lapisan uterus. Tanpa hormon ini, kamu bisa membuka lapisan ini sepanjang siklusmu yang mengarah pada bercak dengan warna yang bervariasi, termasuk warna pink. Beberapa penyebab estrogen rendah termasuk penggunaan KB yang tidak mengandung estrogen atau perimenopause.

3. Bercak di pertengahan siklus

Sekitar pada masa ovulasi warna ini akan muncul. Saat darah dari uterus bercampur dengan cairan serviks bening, warna darah akan muncul merah terang atau pink.

4. Keguguran

Jika kamu hamil, cairan yang keluar dengan banyak berwarna bening atau pink dari vagina dapat menandakan keguguran. Tanda-tanda lainnya termasuk kram perut, dan gejala keguguran lainnya.

Warna jingga

Sama halnya dengan warna pink, ketika darah bercampur dengan cairan serviks bening juga akan menghasilkan warna darah jingga.

Darah jingga berkaitan dengan:

1. Pendarahan implantasi

Keadaan ini terjadi apabila telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan uterus dan biasanya tidak berlangsung lebih dari 24-48 jam. Beberapa perempuan melaporkan melihat bercak jingga atau pink sekitar waktu implantasi atau 10-14 hari setelah pembuahan. Walaupun tidak semua perempuan mengalami bercak implantasi, tetap dapat berubah warna. Jika kamu mengalami bercak dan tidak menstruasi, coba untuk melakukan tes kehamilan.

2. Infeksi

Warna darah yang tidak normal atau cairan yang tidak biasa bisa juga menjadi tanda infeksi bakteri yang ditularkan saat berhubungan seksual atau disebut Sexually Transmitted Infection (STI).

Warna abu-abu

Jika darah menstruasi sudah berwarna abu-abu, sudah saatnya kamu menghubungi dokter. Karena berkaitan dengan infeksi termasuk demam, sakit, gatal, bau tidak sedap.

Secara keseluruhan, perubahan warna selama masa haid itu wajar terjadi. Bahkan, kita dapat mengalami perubahan warna dari bulan ke bulan atau di waktu yang berbeda sepanjang hidup kita. seringnya, variasi warna dari merah tua hingga coklat berhubungan dengan aliran/derasnya darah yang keluar dan lamanya darah berada di uterus. Sehingga di awal masa haid akan terasa berat dan banyak dan mulai sedikit di akhir masa haid. Tapi, bukan berarti semua perubahan warna normal ya. Apabila kita menemukan warna darah yang tidak familiar — khususnya jika kamu memiliki gejala yang lain — ada baiknya untuk periksa ke dokter, apapun pendarahan yang terjadi selama kehamilan sebaiknya dicek lebih lanjut.

Sumber: Dr. E Hanh Le, Healthline