Muslimahdaily - Memasuki bulan puasa kekhawatiran mungkin akan datang pada sebagian orang yang memiliki penyakit maag. Karena ada beberapa hal yang berubah, terutama pola makan.
Jika pada biasanya kita makan tiga kali dalam sehari, maka pada bulan puasa kita hanya makan dua kali. Pada saat sahur dan berbuka puasa. Kurang lebih 14 jam perut kita akan berada pada keadaan kosong.
Perubahan pola makan ini bisa menyebabkan berbagai macam penyesuaian pada fisiologis. Seperti berkurangnya berat badan pada minggu pertama atau naiknya asam lambung. Hal ini dapat menyebabkan iritasi pada lambung dengan gejala nyeri atau perih pada ulu hati walaupun baru saja selesai makan, mual terkadang disertai muntah serta perut kembung.
Dikutip dari CNN Indonesia, maag terbagi menjadi dua macam. Yaitu fungsional dan organik. Diagnosis kadang muncul setelah pasien melakukan pemeriksaan endoskopi atau upper gastrointestinal tract, yakni pasien dicek pencernaannya dengan kamera yang dimasukkan melalui mulut.
Maag jenis fungsional dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan psikososial, seperti gaya hidup, pola makan dan cemas yang berlebih. Maag organik muncul akibat kelainan atau luka pada organ tubuh lain yang berefek pada nyeri di perut, seperti penyakit refluks gastroesofageal (GERD), intoleransi obat atau makanan dan kelainan pankreas.
Lalu bolehkah orang yang memiliki maag berpuasa?
Jawabannya adalah boleh, bagi orang yang memiliki maag jenis fungsional. Namun jika orang yang mempunyai maag jenis organik, tidak disarankan untuk berpuasa karena akan semakin memperparah kondisi kesehatan tubuh. Saran dan konsultasi dengan dokter sagat dibutuhkan bila ingin tetap menjalankan ibadah puasa ini.
Ada beberapa cara agar tetap aman berpuasa, khususnya bagi penderita maag. Berikut ini tipsnya.
1. Memilih makanan yang mudah dicerna saat sahur, hal ini dilakukan agar rasa kenyang dapat bertahan lebih lama,
2. Hindari makanan yang mengandung banyak gas dan terlalu banyak serat seperti sawi dan kol, nangka dan pisang. Bukan hanya itu, makanan berlemak dan makanan yang secara langsung dapat merusak dinding lambung seperti makanan yang mengandung cuka, terlalu pedas dan merica. Terakhir yang harus dihindari adalah makanan dengan karbohidrat seperti roti, ketan dan mie,
3. Perbanyak minum air putih. Air putih adalah minuman yang paling aman untuk dicerna bagi lambung. Saat puasa kurangilah minuman seperti soda, kopi dan susu full cream. Intinya, lebih perbanyaklah minum air putih saat puasa agar lebih sehat.
4. Tidak tidur setelah makan. Hal ini bisa meningkatkan resiko terkena stomach acid reflux atau kondisi saat cairan lambung dimuntahkan kembali,
5. Perbanyak ibadah, agar terhindar dar stress.
Apa hubungannya stress dengan lambung? Jika keadaanmu stress maka asam lambung akan naik dan berbahaya bagi lambungmu. Dengan ibadah, tingkat stress akan menurun.
Sesungguhnya Allah tak pernah menyulitkan hamba-Nya dalam menjanlankan ibadah. Selalu ada jalan lain jika menghadapi kesulitan. Nah, karena Ramadhan adalah bulan yang banyak kesempatan untuk beribadah, maka gunakanlah dengan sebaik mungkin ya.