Muslimahdaily - Shalat tarawih sudah menjadi bagian dari rutinitas selama bulan Ramadhan. Ibadah yang satu ini terbilang spesial karena tak seperti alaman lain, shalat tarawih hanya dapat dilaksanakan di bulan suci Ramadhan saja. 

Selain itu, nilai spesial lain dari shalat Tarawih adalah mereka yang mendirikannya, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah Shallalalhu’alaihi wa sallam bersabda.

“Siapa saja yang menjalankan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Shalat Tarawih umumnya dilakukan di masjid secara bersamaan. Namun mengingat angka COVID-19 di Indonesia masih tinggi, maka pemerintah serta ormas menganjurkan agar masyarakat melaksanakan Tarawih di rumah.

Namun demikian, dengan tujuan menghidupkan masjid selama bulan suci Ramadhan, umat Muslim boleh melaksanakan shalat Tarawih di masjid dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Beberapa aturan yang diberlakukan adalah kapasitas masjid harus dikurangi hingga 50% persen, jamaah masjid haruslah anggota komunitas atau masyarakat setempat, dan diterapkannya shift.

Tata cara shalat Tarawih Ramadhan 1442 H

Sebenarnya tidak ada perbedan ketika mendirikan shalat Tarawih pada bulan Ramadhan tahun ini dibandingkan Ramadhan sebelumnya. Namun jika kamu melakukannya sendiri (munfarid) di rumah. Maka ada perbedaan di bacaan niatnya.

Niat shalat Tarawih menjadi imam

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah Subhanahu wa ta'ala.”

Niat shalat Tarawih menjadi makmum

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Subhanahu wa ta'ala.”

Niat shalat Tarawih sendiri (munfarid)

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.

Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah Subhanahu wa ta'ala.”

Jumlah rakaat shalat Tarawih

Adapun jumlah rakaat shalat Tarawih tidak ada perbedaan di antara melakukannya di masjid, di rumah, berjamaah, ataupun sendiri. Jumlah rakaat shalat Tarawih, yakni maksimal 20 rakaat dan minimal 2 rakaat.

Shalat Tarawih merupakan bagian dari shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari. Oleh karena itu dalam pelaksanaanya maka harus mengikuti kaidah shalat sunnah malam, yakni salam pada setiap dua rakaat.

“Shalat Tarawih tidak sah dikerjakan empat rakaat dengan satu salam, tetapi ia harus ada salam setiap dua rakaat karena hadits menyatakan demikian.” (Syekh M Nawawi Al Batani dalam Nihayatun Zain).

Secara teknis, berikut urutan shalat Tarawih:

1. Pelafalan niat shalat Tarawih.

2. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.

3. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.

4. Baca ta‘awudz dan Surat Al Fatihah. Setelah itu membaca salah satu surat pendek Al Quran dengan jahar (lantang).

5. Rukuk.

6. Itidal.

7. Sujud pertama.

8. Duduk di antara dua sujud.

9. Sujud kedua.

10.Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

11.Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.

12. Salam pada rakaat kedua.

13. Istighfar dan dianjurkan membaca doa kamilin setelah selesai shalat Tarawih.

Tidak ada keharusan membaca surat pendek tertentu dalam shalat Tarawih. Seseorang bebas memilik suarat apa yang hendak dibaca.