Muslimahdaily - Tayangan horor tak pernah lekang dari jagat maya dan hiburan. Sayangnya, tak sedikit tayangan tersebut yang justru membuahkan penyesatan aqidah. Salah satunya tentang bagaimana manusia dapat berkomunikasi dengan jin.

Eksistensi jin memang ada dan dikabarkan syariat. Sebagaimana manusia, mereka pula tinggal di bumi, terbagi-bagi dalam golongan, ada jin yang baik dan ada pula yang jahat, memiliki gender, makan dan minum, bahkan Rasulullah pun diutus untuk bangsa mereka.

Hanya saja, para jin memiliki alam sendiri yang sifatnya gaib dan tak diketahui manusia. Karenanyalah interaksi jin dengan manusia pun terbatas. Interaksi apa saja yang bisa dilakukan manusia dengan jin? Dapatkah manusia berkomunikasi dengan jin?

1. Bicara dengan jin

Manusia memang dapat berbicara dengan jin. Rasulullah pun pernah berbicara dengan makhluk gaib tersebut. Beliau Shallallahu‘alaihi wa sallam berkomunikasi untuk mendakwahi mereka sebagaimana tercantum dalam Surah Al Jin.

Meski dapat berkomunikasi dengan jin, manusia hendaknya menghindari hal tersebut. Pasalnya, sifat dasar jin ialah pendusta. Manusia tak dapat menjamin apakah jin yang diajaknya bicara itu benar atau dusta.

Selain itu, berkomunikasi dengan jin dapat menghantarkan pada keburukan dan bahaya. Pertama, manusia dapat dimanfaatkan oleh jin yang meminta ini dan itu hingga kemudian jin tersebut memperbudak manusia yang berkomunikasi dengannya. Kedua, jin tersebut dapat merasuki tubuh manusia yang diajaknya bicara. Naudzubillah.

2. Berkomunikasi saat Meruqyah

Peruqyah sering kali mengajak bicara jin yang merasuki tubuh pasiennya. Hal ini memang benar adanya dan benar-benar terjadi. Hanya saja, ulama berbeda pendapat tentang hukum berkomunikasi dengan jin saat meruqyah.

Pendapat pertama mengatakan bahwasanya peruqyah diperbolehkan berkomunikasi dengan jin yang merasuki tubuh si pasien. Namun pendapat kedua dan inilah pendapat yang lebih rajih, insya Allah, bahwasanya peruqyah tidak diperbolehkan mengajak bicara jin yang merasuki tubuh pasiennya. Cukuplah dengan membaca dzikirullah untuk mengusir jin pergi.

(Baca juga : Ruqyah, Benarkah Bisa Mengobati Penyakit Karena Jin ? ... )

3. Mendakwahi Jin

Lalu bagaimana jika berkomunikasi dengan jin dengan alasan hendak mendakwahi mereka? Sejatinya, seseorang tak perlu terjun langsung berkomunikasi dengan jin sebagaimana yang dilakukan nabi. Rasulullah memang lah diutus untuk mendakwahi manusia dan jin. Namun setelah beliau wafat dan agama Islam tersebar di segala penjuru, majelis ilmu pun tersebar begitu banyak. Baik pengajian ataupun kajian ceramah, merupakan cara berdakwah pada kaum jin.

Sebagaimana ucapan Syekh Muqbil, “Bisa jadi ada sebagian orang mengira bahwa para jin itu tidak menghadiri majelis-majelis ilmu. Ini adalah sangkaan yang keliru. Padahal tidak ada yang dapat mencegah mereka untuk menghadirinya, kecuali di antaranya ada yang mengganggu dan ada setan-setan.”

Maka jelaslah bahwasanya mendakwahi kaum jin tidak perlu terjun langsung ke dunia mereka dan berbincang bersama mereka. Perkara ini tidaklah diperintahkan dalam syariat. Hanyalah nabiyullah yang mendapat tugas khusus dari Allah untuk berdakwah langsung pada golongan jin.

Sebagaimana firman Rabb Ta’ala, “Katakanlah (hai Muhammad): ‘Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan Al-Qur`an, lalu mereka berkata: ‘Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur`an yang menakjubkan’.” (QS. Al Jin: 1).

4. Dirasuki Jin

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, bahwasanya, berkomunikasi dengan jin dapat menyebabkan seseorang dirasuki tubuhnya oleh makhluk tak kasat mata tersebut. Ada banyak alasan jin hingga merasuki tubuh manusia. Di antaranya karena dorongan syahwat, rasa cinta kepada manusia, dendam atau kemarahan atas manusia, atau bahkan sekedar keisengan.

Karena itu, berhati-hatilah dalam berinteraksi dengan jin. Hindari gangguan-gangguan terhadap mereka seperti menyiram air panas di lubang tanpa mengucap basmalah. Karena bisa jadi lubang tersebut adalah tempat tinggal mereka.

Selain itu, tutuplah segala pintu interaksi dengan kaum jin. Jika mereka merasa nyaman, berteman, bahkan mencintai manusia, maka bersiaplah menghadapi hal-hal yang tak diinginkan. Kerasukan hanyalah salah satunya.

Wallahu a’lam wal ilmu ‘indallah.

Sumber: asysyariah.com, almanhaj.or.id, kajian ceramah Ustadz Firanda.