Muslimahdaily - Pada hari kiamat kelak, salah satu peristiwa besar yang akan terjadi adalah diperhitungkannya seluruh amalan manusia selama hidup di dunia. Hari tersebut dinamakan sebagai Yaumul Hisab, dan merupakan salah satu nama lain dari hari akhir. Pada hari itu, seluruh amalan manusia akan ditampakkan kepada masing-masing pemiliknya dan akan dimintai pertanggungjawabannya.
Allah telah menyampaikan dan menerangkan kepada kita tentang pastinya kedatangan saat itu melalui firman-firman-Nya, seperti firman-Nya dalam surah Al-Insyiqaq ayat 8-9:
“Maka adapun orang yang menerima catatan amalannya dengan tangan kanannya, maka dia akan mendapatkan hisab yang mudah.”
Juga pada surah Al-Insyiqaq ayat 10-12:
“Dan adapun orang yang menerima catatan amalannya dari belakang punggungnya, maka dia akan berteriak, ‘Celakalah aku’. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”
Seluruh umat manusia saat itu akan diperhitungkan amalannya dan dimintai pertanggungjawabannya, termasuk pula bangsa jin. Demikian karena bangsa jin juga dibebani oleh syariat agama. Sehingga bangsa jin yang kafir akan masuk ke dalam neraka pula. Ini sebagaimana diterangkan dalam firman Allah pada surah Al-A’raf ayat 38:
“Allah berfirman, ‘Masuklah kamu sekalian ke neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kalian.’”
Maka, menurut jumhur ulama, kaum mukminin dari bangsa jin pula akan ikut dimasukkan ke dalam syurga, sebagaimana firman Allah dalam surah Ar-Rahman ayat 46-56.
Akan tetapi, pada saat itu ada beberapa golongan yang dikecualikan daripada perhitungan amal tersebut, dan golongan tersebut akan masuk ke dalam surga tanpa dihisab.
Sebagaimana diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan di dalam ash-shahihain (Bukhari dan Muslim), bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallammelihat umatnya dan bersama mereka ada tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa melalui hisab dan tanpa azab. Mereka adalah orang yang tidak pernah minta diruqyah, yang tidak pernah berobat dengan kay (besi yang dipanaskan), yang tidak pernah bertathayyur (menganggap sesuatu telah atau akan membawa sial), dan yang hanya bertawakal kepada Allah.
Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanad yang hasan, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Bahwasanya bersama setiap orang tersebut ada tujuh puluh ribu orang yang lainnya (yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab)”.
Adapun sifat hisab untuk kaum yang beriman, maka hamba tersebut hanya berhadapan sendiri dengan Allah, tanpa sepengetahuan yang lain. Demikian karena Allah meletakkan hijab (penutup) atasnya sehingga tidak dapat dilihat dan didengar oleh orang lain. Ini merupakan suatu karunia Allah bagi kaum mukminin dengan ditutupkannya aib-aibnya.
Allah berfirman: “Sungguh Aku telah menutupi (dosa-dosamu) di dunia dan hari ini Aku akan mengampuninya untukmu.” (HR Muslim)
Demikianlah sedikit gambaran tentang hari diperhitungkannya amal manusia di akhirat kelak. Semoga Allah mengampuni dan menyelamatkan kita pada saat itu. Wallahu a’lam.
Sumber: Ada Apa Setelah Kematian? (Oleh: Asy Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin)