
Muslimahdaily - Apakah sahabat muslimah pernah memiliki teman yang bermulut 'ember'? Seperti menceritakan atau mengumbar keburukan kita kepada orang lain. Rasanya pasti sangat sedih dan kecewa ketika Sahabat Muslimah pertama kali mengetahuinya. Apalagi jika teman tersebut sudah sangat kita sayangi.
Rasulullah Shalallahu'alaihi wa sallam dalam haditsnya telah mengingatkan kita untuk selalu memilih teman yang baik. Sebab, teman yang baik diibaratkan sebagai penjual minyak wangi dan teman yang buruk sebagai seorang pandai besi.
"Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap." (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628).
Ketika seorang teman atau sahabat sering mengumbar keburukan kita. Mungkin beberapa dari kalian memilih untuk memutuskan hubungan atau tidak lagi mempercayainya. Namun, tidak ada salahnya apabila belajar untuk memaafkan sebab setiap manusia pasti tak luput dari kesalahan.
Sahabat muslimah juga bisa memanjatkan doa berikut agar terhindar dari keburukan teman yang bermulut ember:
اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بِكَ مِنْ خَلِيلٍ ماكِرٍ عَيْناهُ تَرَيانِي وقَلْبُهُ يَرْعانِي إنْ رَأى حَسَنَةً دَفَنَها وإنْ رَأى سَيِّئَةً أذاعَها
Allahumma inni a‘udzu bika min khalilin makir ‘ainahu taroyani, wa qolbuhu yar‘ani. Ina ro’a hasanatan dafanaha, wa in ro’a sayyi’atan adza‘aha.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari sahabat pengkhianat, kedua matanya selalu perhatian padaku, tapi hatinya selalu mencari kesalahanku. Saat melihat kebaikan (yang aku lakukan), dia menyembunyikannya. Tapi jika ia melihat keburukan (yang aku lakukan), ia bermulut ember."
Wallahu a'lam. Semoga kita semua selalu berada di lingkungan pertemanan yang baik, aamiin.
Sumber: Bincang Syariah.