Muslimahdaily - Negara Maroko terletak di Benua Afrika bagian Selatan. Terkenal dengan wilayahnya yang sebagian besar terdiri atas gurun dan gunung yang terjal. Negara yang merupakan bekas jajahan Perancis ini terkenal dengan sebutan "Negara 1000 benteng", dikarenakan banyaknya benteng-benteng dan bangunan warisan dari masa penjajahan Perancis dahulu.

Negara yang beribukota di Rabat ini merupakan negara yang mayoritas penduduknya muslim. Sekitar 99% dari total populasi penduduk di Negara Maroko beragama Islam. Dilansir dari laman trivia.id, negara Maroko membebaskan visa selama 90 hari bagi umat muslim yang hendak mengunjungi negara Maroko.

Sama-sama negara dengan mayoritas penduduk muslim, nyatanya Maroko dan Indonesia punya banyak kesamaan, misalnya saja tradisi-tradisi yang dilakukan untuk memperingati suatu peristiwa atau hari besar. Berikut ini adalah tradisi Islam yang sering dilakukan oleh penduduk Maroko dilansir dari laman moroccoworldnews.com.

1. The Special Night

Bulan Ramadhan identik dengan berpuasa, ibadah yang dilakukan oleh umat islam dengan menahan haus dan lapar dari shubuh hingga maghrib. Para orang tua di Maroko mengapresiasi anak-anak mereka yang belajar berpuasa pertama pada Bulan Ramadhan. Hal ini dilakukan setelah berbuka puasa para orang mendandani anak perempuan mereka dengan emas, pakaian khas Maroko, tak lupa juga dirias.

Sedangkan untuk anak laki-laki juga menggunakan pakaian khas Maroko berupa Jalaba, Fashi Hat dan mengendarai kuda yang juga kudanya sudah dihias dengan didampingi oleh orangtua mereka. Kegiatan ini diiringi oleh musik-musik khas Maroko.

2. Nafar

Tradisi membangunkan sahur tidak hanya ada di Indonesia saja, namun juga dilakukan di Marokoi. Sekolompok orang akan bermain musik mengelilingi komplek untuk membangunkan penduduknya agar tidak terlewat untuk makan sahur.

3. Laylatul Qadr

Pada saat bulan Ramadhan penduduk Maroko berkumpul bersama keluarga besarnya dan saling memberi hadiah terutama anak-anak yang berupa pakaian khas Maroko yaitu Kaftan, Jalaba, Balgha, dan lain-lain. Dilanjutkan dengan tarawih bersama dan minum teh mint Maroko yang dicampur dengan Sellou. Hal menarik lainnya yang merupakan khas Maroko adalah rumah-rumah penduduk yang membakar aromatherapy (L'bkhour) agar lebih rileks dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

4. Silaturahim

Para penduduk Maroko saling mengunjungi sanak saudara untuk mendoakan, meminta maaf, menyambung silaturahmi, dan minum teh mint khas Maroko bersama-sama. Hal ini dilakukan pada saat satu atau dua hari sebelum datangnya bulan Ramadhan. Tujuannya agar para penduduk Maroko dapat melaksanakan ibadah di Bulan Ramadhan dengan baik dan hati yang bersih.

Setelah Ramadhan berakhir, maka pada hari raya Idul Fitri para penduduk Maroko juga saling berailaturahim pada sanak saudara dan meminta maaf, yang dilanjutkan dengan makan bersama.

5. Fatih Muharram

Fatih Muharram adalah perayaan tahun baru Islam. Pada perayaan Fatih Muharram para penduduk Maroko berkumpul untuk saling silaturahim dan makan bersama.

6. Maulid Nabi

Maulid Nabi, yaitu mengingat peristiwa kelahiran Nabi Muhammad. Jika tiba hari Maulid Nabi, para penduduk Maroko akan berkumpul pada malam hari untuk berdoa bersama keluarga dan makan-makan bersama.