Muslimahdaily - Setelah hampir 10 tahun berlalu, series Ayat-Ayat Cinta akhirnya rilis. Masih dibintangi oleh Fedi Nuril, Ayat-Ayat Cinta 2 menyambung kisah Fahri yang kini tinggal di Edinburgh bersama seorang temannya. Tak hanya konflik tentang kegelisahan Fahri mengenai sang istri, Aisyah, ia juga dihadapkan pada perbedaan budaya dan ideologis dengan para tentangganga.

Di balik itu semua, Ayat-Ayat Cinta 2 menghadirkan banyak makna. Dialog dan konflik antar pemain secara tidak langsung mengajarkan kita berbagai hal. Pesan tersirat akan merasuk bila kita memaknainya secara mendalam saat menonton Ayat-Ayat Cinta 2. Berikut ini 5 alasan kamu harus saksikan film Ayat-Ayat Cinta 2.

1. Sequel Ayat-Ayat Cinta

Kerumitan kisah cinta antara Fahri, Aisyah, dan Maria akhirnya berujung pada Fahri dan Aisyah yang menjadi sepasang suami istri. Kisahnya dilanjutkan dengan keputusan berat Aisyah yang mengizinkan Fahri untuk berpoligami dengan Maria. Namun sayang kehidupan Fahri dan Maria sebagai suami dan istri hanya berjalan singkat.

Kelanjutan kisah rumah tangga antara Fahri dan Aisyah diceritakan di sequel ini. Teka-teki keberadaan Aisyah dan munculnya Hulya dengan kepribadian ceria akan menjadi kegelisahan bagi Fahri.

2. Mengajarkan keikhlasan

Seorang Fahri diuji kesabarannya menantikan Aisyah yang tak kunjung berkabar. Fahri yang mencoba menjadi seorang suami yang setia berusaha untuk ikhlas. Akhirnya ia mulai menerima bahwa Aisyah tak akan kembali lagi pada dirinya.

3. Keteguhan seorang Asiyah

Memutuskan untuk menjadi relawan di jalur Gaza tentu bukan keputusan yang mudah. Namun Aisyah dengan berani menempatkan dirinya di tengah-tengah konflik demi membantu anak-anak Palestina. Tak hanya itu, konflik besar yang menimpa dirinya saat di Palestina tidak serta merta membuatnya putus asa.

4. Mengajarkan menjadi pribadi muslim yang baik

Tinggal sebagai golongan minoritas di suatu tempat pasti penuh dengan tantangan. Apalagi Islam dinilai buruk akibat rentetan peristiwa terorisme yang terjadi di Eropa. Namun di balik stigma buruk yang diarahkan kepada Fahri, ia tetap membalasanya dengan kebaikan. Menanggapi cacian dengan perilaku menolong. Sebagai pengusaha yang sukses, ia juga tak tanggung-tanggung dalam bersedekah, bahkan untuk orang yang membeci dirinya sekalipun. Serta perilaku-perilaku Fahri lain saat didiskriminasi. Semua yang ia lakukan persis seperti yang diajarkan Rasulullah.

5. Ajarkan sikap toleran dalam keberagaman

Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Habiburrahman El Shirazy memuat pesan yang erat dengan keadaan Indonesia saat ini. Dimana sikap toleran dalam kehidupan yang beragam mulai dipertanyakan. Melalui Fahri, kita diajarkan menjadi pribadi yang baik sekaligus toleran.

Film karya sutrada Guntur Soehardjanto ini dibintangi oleh aktor ternama  Fedi Nuril, Tatyana Saphira, Chelsea Islan, Dewi Sandra, Nur Fazura, Pandji Pragiwaksono dan Arie Untung.