Muslimahdaily - London merupakan destinasi impian bagi para pelancong di seluruh dunia, tak lain sebab keindahan dan kemegahan kotanya yang kerap mencuri perhatian.  Tak banyak yang tahu, terdapat salah satu sektor termiskin di London yakni sektor Tower Hamlets. Sektor ini menduduki tingkat kemiskinan anak tertinggi di Inggris. Adanya virus COVID-19 semakin memperburuk kondisi mengerikan bagi mereka yang tinggal di sana.

Faktanya, dalam beberapa bulan terakhir, Tower Hamlets, mengalami tingkat kematian yang lebih tinggi, rata-rata akibat serangan virus corona. Selain dilanda oleh masalah kesehatan, persoalan kesenjangan keuangan pun juga menjadi permasalahan pelik yang berakibat pada jumlah kematian yang tinggi. Terlebih, akibat pandemi, justru semakin memperkuat ketidaksetaraan struktural yang sudah ada sebelumnya di tengah mayoritas komunitas Bangladesh dan Somalia. Padahal, Tower Hamlets sendiri memiliki populasi muslim terbesar di Inggris.

Salah satu seorang muslim Asia tergerak hatinya untuk mengirimkan dana amal ke luar negeri yaitu, Muddassar Ahmed. Dengan mengoptimalkan kebermanfaatan bank makanan menjadi penyelamat bagi mereka yang telah berjuang selama pemberlakuan lockdown atau bagi mereka yang  tidak mendapatkan penghasilan.

Muddassar merupakan seorang pengusaha dan aktivis sosial yang belum lama ini ditunjuk sebagai muslim pertama dan ketua Asia pertama dari Bow Food Bank yang berbasis di Tower Hamlets. Bow Food Bank adalah salah satu bank makanan yang terbesar di London. Hingga saat ini, Bow Food Bank telah memberikan makan lebih dari 750 orang dewasa, 1.100 anak-anak dalam setiap minggu, bahkan hingga adanya pembatasan secara nasional.

Muddassar telah menggalang dana sebesar 10.000 euro atau setara  dengan Rp 171.000.000 juta guna melawan kemiskinan pangan di daerah London Timur. Dirinya pun berkata telah terjadi perubahan keadaan yang signifikan. Sebelumnya, banyak dari orang-orang di Tower Hamlets belum pernah menggunakan bantuan bank makanan, tetapi karena terdesak oleh keadaan seperti tidak mampu membayar pengasuhan anak, bahkan beberapa orang bekerja dengan jam kerja yang berlebihan.  Akhirnya, menuntun mereka untuk memanfaatkan adanya bantuan bank makanan ini. Apalagi sejak awal pandemi, jumlah orang yang mengandalkan amal dari para donatur pada setiap minggunya meningkat hingga 800 %.

Muddassar mengajak kita untuk mengumpulkan dana. Hal itu bertujuan, agar dapat terus mendukung anggota komunitas yang paling rentan. Sebab, persoalan itu bukanlah tentang memutuskan apa yang akan dimakan besok tetapi mengetahui apakah kamu memiliki sesuatu yang bisa dimakan pada hari ini?

Dia pun menargetkan dalam setiap bulannya dapat mengumpulkan dana sebesar 10.000 euro. Terakhir, Mudassar meyakini bahwa langkah kecil dapat membuat perbedaan besar.

Sahabat Muslimah, kepeduliaan Muddassar ini sejalan dengan hadis Qudsi  yang menjelaskan bahwa orang yang memberi makan akan bertemu dengan Allah SWT.  

“Wahai anak Adam, Aku minta makan kepadamu, tetapi kamu tidak mau memberikan makan kepada-Ku”. Orang itu bertanya, “Wahai Tuhan, bagaimana caranya aku memberi makan kepada-Mu, sedang Engkau Tuhan penguasa alam semesta?”

Allah menjawab: “Ketahuilah, apakah kamu tidak peduli terhadap seorang hamba-Ku, yakni si Fulan. Ia telah datang meminta makan kepadamu, namun kamu tidak memberinya makan. Ketahuilah, sekiranya kamu mau memberi makan, maka kamu akan mendapati-Ku di sisinya.” (HR. Muslim).

Nah, sekarang pertanyaannya, sudahkah Sahabat memberikan makan kepada orang yang tengah kelaparan? Sungguh, Allah SWT dengan kuasanya akan merahmati kebaikan Sahabat walaupun hanya sekecil biji sawi sekalipun. Masya Allah.

Shafira Arifah

Add comment

Submit