×

Peringatan

JUser: :_load: Tidak dapat memuat pengguna denga ID: 12341

Ini yang Terjadi Setelah Nabi Yunus Keluar dari Perut Ikan

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Kisah Nabi Yunus di dalam perut ikan begitu menakjubkan lagi mengagumkan. Namun keajaiban Allah sebetulnya tak berakhir meski sang nabi telah keluar dari perut ikan. Mukjizat lain diberikan kepada Dzun Nun begitu ia selamat ke daratan.

Terdapat beragam pendapat di kalangan ulama, tentang berapa lama Nabi Yunus berada di dalam perut ikan. Asy Sya’biy berpendapat, ikan menelan Nabi Yunus di waktu Dhuha, lalu memuntahkannya di sore hari.

Pendapat lain, yakni Qatadah mengatakan, Nabi Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari. Ada pula pendapat berbeda yang menyebut tujuh hari, beberapa hari, bahkan 40 hari. Hanya Allah yang tahu berapa lama Nabi Yunus ditelan ikan besar.

Singkat cerita, ikan membawa Nabi Yunus mengarungi dasar lautan terdalam dan menghantam ombak-ombak yang besar. Di dalam perut ikan, Nabi Yunus mendengar suara yang sangat lirih. Allah kemudian mewahyukan kepada nabi-Nya, “Itu adalah suara tasbihnya hewan-hewan laut.” Masya Allah, bahkan seluruh biota laut pun bertasbih kepada Allah.

Nabi Yunus kemudian menyadari kesalahannya telah meninggalkan kaumnya. Beliau radhiyallahu ‘anhu pun segera mengingat Allah. Di tiga lapis kegelapan, yakni di kegelapan malam, kegelapan dasar lautan, dan kegelapan di dalam perut ikan, sang nabi menyeru Allah, bertahlil dan bertasbih. “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzalim.”

Tasbih Nabi Yunus ternyata sampai terdengar penghuni langit. Para malaikat yang mendengarnya bertanya-tanya, “Wahai Rabb, terdengar suara yang sangat lirih dari bagian bumi yang sangat asing.”

Allah pun berfirman, “Dia adalah hamba-Ku, Yunus.” Para malaikat kembali bertanya, “Wahai Rabb, dia hamba-Mu yang amalnya senantiasa diterima dan doanya selalu dikabulkan. Wahai Rabb, tidakkah Engkau mengasihinya? Tidakkah Engkau menyelamatkannya dari musibah?”

Rabb Ar Rahman pun membenarkan pembelaan malaikat atas Yunus. Allah Ta’ala kemudian memerintahkan si ikan untuk melemparkan Nabi Yunus ke daratan. Tubuh sang nabi terlempar ke daratan yang tandus. Kondisinya sakit dan sangat lemah.

Berhari-hari sudah sang nabi berada di dalam perut ikan tanpa makan, minum, dan udara. Jika tak ada mukjizat dari Allah, pastilah ia tak akan selamat. Namun Nabi Yunus ternyata masih hidup, tanpa luka apapun kecuali kondisinya yang sangat lemah.

Begitu menyadari dirinya telah keluar dari perut ikan, Nabi Yunus pun mulai mencari kehidupan di daratan. Dzun Nun mencari makanan dan minuman untuk memulihkan tubuhnya. Akan tetapi, tak ada apapun di sana kecuali lahan yang sangat tandus.

Namun Allah sangatlah pengasih lagi penyayang. Secara ajaib, sebatang pohon tumbuh di daratan tandus itu. Ternyata Rabb Ar Rahim menumbuhkan pohon Yaqthinah untuk Yunus. Yaqthinah merupakan pohon jenis labu. Nabi Yunus pun segera memakan buahnya hingga kembali bertenaga. Rindangnya pohon itu pula menjadi tempat yang nyaman untuk Nabi Yunus berteduh.

Tak hanya itu, Allah pula menyediakan sapi liar yang memakan rerumputan. Dari sapi itu, Nabi Yunus dapat memerah susu dan meminumnya pagi dan sore. Fisiknya pun kembali bugar dan sehat.

Setelah jiwa dan raganya pulih, Nabi Yunus segera pulang dan kembali ke kaumnya. Ternyata kaumnya telah beriman kepada Allah selama ditinggal pergi sang nabi. Ia pun kemudian memberikan pengajaran agama dan mendakwahi kaumnya. Hingga lebih dari 100 ribu orang menerima dakwah Nabi Yunus. Ia dan kaumnya pun hidup dalam kebahagiaan hingga waktu ajal tiba.

Doa Nabi Yunus

Satu di antara sekian banyak hikmah dari kisah Nabi Yunus yakni tentang bagaimana sang utusan Allah bertasbih di dalam perut ikan. Tasbih sekaligus doa taubat Nabi Yunus tersebut merupakan salah satu doa mustajab yang pasti dikabulkan Allah. Berkat doa itulah, Nabi Yunus diselamatkan Allah dan diampuni kesalahannya.

Allah pun berfirman di dalam Al Qur’an, “Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.” (QS. Ash Shaffat: 143-144).

Rasulullah pula pernah mengajarkan shahabat beliau tentang keutamaan doa Nabi Yunus tersebut. “Doa saudaraku Dzun Nun (Nabi Yunus). Tidaklah seorang yang dalam kesulitan, lalu berdoa dengan doa ini melainkan Allah akan lepaskan dia dari kesulitan itu, yaitu: ‘Laa ilahaila Anta, subhanaka, inni kuntu min-adz-adzalimin (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim)’.” (HR. At Tirmidzi dan An Nasai).

Last modified on Sabtu, 15 Desember 2018 14:51

Leave a Comment