10 Fakta yang Harus Kamu Tahu tentang Kelahiran Rasulullah

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Sejak lahir ke dunia, Muhammad bayi telah menunjukkan suatu keajaiban luar biasa. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam lahir dari rahim ibunda Aminah yang hari lahirnya membuat Makkah diliputi kabar gembira. Berikut beberapa fakta tentang kelahiran Rasulullah yang setiap muslim hendaknya mengetahui hingga muncul kecintaan kepada beliau.

1. Lahir Diiringi Cahaya

Ketika ibunda Aminah melahirkan Rasulullah, keluar dari jalan lahirnya sebuah cahaya yang mampu menerangi istana-istana Syam (sekarang wilayah Suriah, Palestina, Yordania). Keajaiban ini memberi isyarat bahwa kelak akan muncul seorang rasul. Ialah bayi Aminah sang utusan Allah itu.

Tentang peristiwa menakjubkan ini, Rasulullah mengabarkannya dalam beberapa hadits. Salah satunya yakni riwayat dari shahabat Abu Umamah Al Bahili, nabiyullah bersabda, “Ibuku melihat seakan-akan keluar darinya cahaya yang menyinari istana-istana negeri Syam.” (HR. Ibnu Sa’ad, hadits shahih).

Mengapa hanya istana Syam dan bukan di tempat lain? Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan secara rinci tentang hal tersebut. Ia berkata, “Adapun pengkhususan dengan nampaknya cahaya beliau di negeri Syam ialah isyarat tentang akan kokohnya agama beliau di negeri Syam. Oleh karena itu, negeri Syam di akhir zaman merupakan tempat pusatnya Islam dan penganutnya, dan di negeri Syam pula akan turun Nabi Isa putra Maryam.”

2. Lahir sebagai Yatim

Fakta sirah ini sudah tak asing lagi, bahwasanya ayahanda meninggal saat nabi masih berada di kandungan. Abdullah bin ‘Abdil Muthalib meninggal saat perjalanan bisnis ke negeri Syam. Ia menemui ajal ketika kembali dari Syam dan tengah berada di Madinah. Jenazahnya dikuburkan di Darun-Nabighah Adz-Dzubyani.

3. Lahir di Hari Senin

Tak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hari lahir beliau. Hal ini dikarenakan adanya sebuah riwayat sahih tentang hari lahir Rasulullah bertepatan dengan Hari Senin. Dalam hadits shahih, seseorang pernah bertanya kepada nabi mengapa beliau melakukan puasa di Hari Senin. Rasulullah lalu bersabda,

“Karena hari Senin adalah hari di mana aku dilahirkan dan hari di mana aku diutus atau wahyu turun kepadaku.” (HR. Muslim). Dari hadits inilah kemudian para ulama berpendapat, puasa di Hari Senin merupakan salah satu tanda kegembiraan dan rasa syukur atas kelahiran Rasulullah. Dengan cara inilah, seorang muslim sepatutnya merayakan maulid nabi, yakni dengan puasa di Hari Senin setiap pekan.

4. Tanggal Lahir yang tak Pasti

Para ulama memiliki banyak sekali ragam pendapat tentang tanggal kelahiran beliau. Namun menurut Shafiyur-Rahman Al Mubarakfury, tanggal 9 Rabiul Awal merupakan pendapat yang paling mendekati kebenaran. Namun tanggal 12 Rabiul Awal merupakan yang paling masyhur di kalangan umat Islam.

5. Bidan yang Membantu

Saat Aminah melahirkan bayi agung nan spesial, seorang bidan membantu proses kelahirannya. Ia adalah Syifa’ binti ‘Amr yang bukan lain adalah ibunda dari shahabat Rasulullah yang terkenal dengan kekayaannya, yakni ‘Abdurrahman bin ‘Auf.

6. Diberi Nama Spesial

Ketika sang kakek, Abdul Muthalib mendengar kabar kelahiran cucu dari putra tercintanya Abdullah, ia pun begitu suka cita. Pemimpin Quraisy tersebut segera menggendong bayi spesial itu ke dalam Ka’bah seraya bersyukur kepada Allah dan mendoakannya.

Satu momen yang sangat spesial yakni ketika sang kakek memberinya nama Muhammad. Warga Makkah terheran-heran dengan nama tersebut karena asing bagi lisan Arab. Namun Abdul Muthalib berkeinginan bayi tersebut kelak menjadi orang yang terpuji dan dipuji oleh penghuni langit dan bumi. Ternyata harapan sang kakek benar adanya.

7. Dikhitan

Para ulama berbeda pendapat tentang khitannya Rasulullah. Ada pendapat yang mengatakan, beliau lahir dalam keadaan sudah dikhitan. Namun tak ada satu pun hadits shahih yang membenarkan pendapat tersebut. Pendapat kedua yakni beliau dikhitan saat peristiwa pembelahan dada oleh para malaikat.

Adapun pendapat ketiga, Rasulullah dikhitan oleh kakeknya di hari ketujuh bersamaan dengan aqiqah. Sang kakek memberi makan kepada orang-orang sebagaimana yang biasa dilakukan masyarakat Arab. Pendapat ketiga lah yang dipilih Ibnul Qayyim dalam Za’adul Ma’ad. Pendapat ini juga yang dipilih Shafiyyur-Rahman Al Mubarakfury dalam buku-buku sirahnya.

8. Diasuh oleh Ummu Aiman

Ummu Aiman merupakan pengasuh pertama nabi, selain ibunda beliau. Ummu Aiman merupakan bekas budak ayah Rasulullah, ‘Abdullah. Ia pula shahabat dekat ibunda nabi, Aminah. Bersama Ummu Aiman pula, nabiyullah kelak menyaksikan kematian ibunda tercinta.

Ketika risalah datang, Ummu Aiman memeluk Islam, berisyahadat, berhijrah, dan menjadi salah satu shahabiyyah utama.

9. Disusui Tsuwaibah

Setelah Aminah, wanita kedua yang menyusui Muhammad bayi ialah budak Abu Lahab bernama Tsuwaibah. Ia pula pernah menyusui paman nabi, Hamzah bin ‘Abdul Muthalib. Tsuwaibah dibebaskan Abu Lahab dari perbudakan sebagai ungkapan gembira karena kelahiran Rasulullah. Siapa sangka, kelak paman nabi ini justru yang paling keras memusuhi dakwah Islam.

10. Dibawa Ibu Susu

Sudah menjadi tradisi Arab untuk mencari ibu susu untuk bayi-bayi mereka. Tujuannya agar bayi-bayi tersebut jauh dari penyakit yang ada di kota, menguatkan syaraf bayi dengan tinggal di desa, serta agar Bahasa Arab mereka fasih lagi asli.

Pun dengan Muhammad bayi. Rasulullah dibawa oleh ibu susu Halimah binti ‘Abdullah bin Al Harits ke desa Bani Sa’d. Desa itu merupakan wilayah kering kerontang. Keluarga Halimah pun sering kali kelaparan. Namun sejak mengasuh Muhammad bayi, keluarga Halimah mendapat keberkahan yang luar biasa. Saat orang lain kesulitan mencari makan dan minum, Halimah selalu mendapati ternak-ternaknya penuh dengan susu setiap waktu.

Itulah beberapa fakta sejarah perjalanan hidup nabi tercinta. Sejak bayi saja, nabiyullah dikelilingi kebaikan, keajaiban, dan keberkahan. Ini hanyalah sedikit perjalanan menakjubkan dari kehidupan beliau. Namun dari yang sedikit ini saja, seseorang pastilah jatuh hati, kecuali mereka yang tertutup mata dan hati.

Leave a Comment