Nabi Isa VS Dajjal, Pertempuran Besar Akhir Zaman

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Kelak di hari kiamat, akan terjadi pertempuran besar melawan Dajjal. Ialah Nabi Isa yang ditakdirkan melawan dan membunuhnya. Saat ini beliau ‘alaihis salam berada di langit dan akan turun saat hari pertempuran itu tiba.

Di hari itu, Nabi Isa akan turun di Kota Damaskus. Al Masihbakan turun di sisi menara putih, sebelah timur ibu kota Suriah tersebut. Ketika turun, kedua tangan Nabi Isa berada di antara sayap-sayap dua malaikat.

Jika Nabi Isa menundukkan kepalanya, maka akan keluar tetes air darinya. Jika beliau mengangkat kepala, maka akan mengalir bulir-bulir air bening layaknya mutiara. Orang kafir yang mencium aroma nafas sang nabi akan tewas seketika.

Turunnya sang nabi sangat dinanti-nanti orang beriman. Pasalnya, bertahun-tahun bumi dan segala isinya mengalami kerusakan parah akibat Dajjal. Manusia raksasa bermata satu itu membawa fitnah yang amat sangat besar, fitnah yang tak pernah dialami manusia sebelumnya.

Dajjal membawa api dan air, namun manusia melihat api sebagai air dan air sebagai api. Ia melintasi banyak negeri dan tak ada negeri yang selamat dari fitnah Dajjal. Hanya dua kota yang selamat dari Dajjal, yakni Makkah dan Madinah, karena kedua kota suci tersebut dibentengi para malaikat.

Dajjal melintasi setiap penjuru negeri. Ia bergerak sangat cepat layaknya hembusan angin. Manusia yang mengikuti Dajjal akan aman karena Dajjal menyuruh bumi mengeluarkan tanaman dan menyuruh langit untuk menurunkan hujan. Tak ada yang bisa dilakukan langit dan bumi kecuali menurutinya.

Sementara manusia beriman yang menolak menjadi pengikut Dajjal, akan berakhir sengsara. Dajjal akan membuat negeri mereka kering hingga mereka tak memiliki harta sedikit pun, mereka sekarat karena kelaparan dan kehausan. Allahu akbar! Fitnah Dajjal benar-benar luar biasa.

Fitnah itu dialami penduduk bumi selama 40 hari. Namun terdapat hitungan hari yang berbeda dari biasanya. Ada satu hari yang lamanya seperti satu tahun. Sehari lain lamanya seperti satu bulan, dan satu hari lagi lamanya seperti satu pekan. Adapun hari-hari lain berjalan seperti biasa selama 24 jam. Tak ada satu hari pun yang dilewati kaum beriman kecuali kesengsaraan.

Karena itulah turunnya Nabi Isa menjadi momen yang ditunggu orang-orang beriman. Beliau lah sang juru selamat yang sangat diharapkan kehadirannya. Telah tercatat dalam takdir bahwasanya tak ada yang mampu mengalahkan Dajjal kecuali Nabi Isa.

Ketika turun ke bumi, Nabi Isa pun berkumpul dengan para mu’minin. Beliau melakukan shalat bersama mereka dan Imam Mahdi. Putra Maryam kemudian memulai pengejarannya. Dajjal kabur melarikan diri karena tahu ajalnya telah ada di depan mata.

Nabi Isa pun berhasil menangkap Dajjal di kawasan Bab Ludd, di Palestina. Beliau pun segera membunuh Dajjal si penyebar fitnah dan kerusakan. Kematian Dajjal menjadi kabar gembira yang luar biasa. Tewasnya Dajjal melahirkan keamanan dan kesejahteraan di muka bumi.

Manusia kembali hidup damai dan tenteram. Bahkan sepanjang sejarah manusia, saat itulah masa paling sejahtera di muka bumi. Tak ada sedikit pun pertikaian, permusuhan, ataupun kejahatan. Dipimpin Imam Mahdi, mereka hidup dalam kesejahteraan dan kedamaian. Adapun Nabi Isa wafat setelah menjalankan tugas beliau membunuh Dajjal.

Namun kedamaian itu hanya berlangsung 7 tahun saja. Ketika perhitungan kehidupan telah usai, sebuah angin keluar dari arah Syam. Allah mengutus angin sejuk itu untuk mewafatkan orang-orang yang beriman. Seluruh mukminin pun menemui ajal mereka. Yang tersisa di bumi hanyalah orang-orang kafir yang tak memiliki keimanan sedikit pun di hati mereka.

Bumi pun hanya berisi manusia kafir yang buruk perangainya. Kejahatan merajalela di mana-mana. Kemungkaran terjadi dan tak ada satu pun kebaikan yang tersisa. Meski kemakmuran masih berlimpah ruah, kedamaian benar-benar sirna. Hingga syaithan pun muncul dan menyuruh mereka kembali ke masa jahiliyyah, yakni menyembah berhala.

Kaum kafir pun mengikuti bisikan syaithan. Mereka makin terpuruk dalam kejahatan. Hingga kemudian terdengar tiupan sangkakala. Itulah sangkakala penanda hari kiamat tiba. Semua orang binasa seketika. Setelah itu, semua manusia dibangkitkan pada tiupan sangkakala kedua. Seluruh manusia harus menghadapi kehidupan yang sebenarnya, yakni akhirat.

Last modified on Sabtu, 25 Agustus 2018 12:11

Leave a Comment