Lantunan Adzan Membuat Amelia Memeluk Islam

Amelia Amelia Youtube.com/VertizoneTV

Muslimahdaily - Sudah 13 tahun Amelia menjadi seorang muslim. Kini ia telah mantap berislam, berhijab, bahkan memiliki keluarga baru yang islami. Namun tidaklah mudah jalan yang Amelia lalui sejak memutuskan bersyahadat. Dalam sebuah video Mualaf Center, Amelia menceritakan kisahnya.

Cerita hijrah Amelia bermula sejak ia masih belia. Kala itu ia pernah diuji dengan sakit hingga tak mampu beraktivitas seperti biasanya. Di tengah istirahat dari sakitnya, Amelia seakan mendengar adzan dari telinganya. Itulah pertama kalinya Amelia tertarik pada Islam.

“Waktu kecil pernah sakit. Saat itu kaya dengar adzan di telinga. Saat itu ada perasaan di hati,” ujarnya.

Namun karena hal itu terjadi saat ia masih kecil, Amelia pun melupakannya. Hingga waktu berlalu, tibalah waktunya Amelia untuk kuliah. Di kampus, ia bertemu banyak sekali muslimin. Sahabatnya bahkan seorang muslim pula. Amelia selalu menemaninya dan melihatnya beribadah.

“Waktu kuliah, teman satu kuliah kebanyakan muslim. Suka nemenin dia shalat, ke mushala, ada acara buka puasa ikutan, lihat dia shalat, lihat dia baca Al Quran. Lihat dia baca Al Quran ko keliatan tenang,” tuturnya.

Dari aktivitas dengan teman-teman kuliahnya itu, Amelia pun teringat kembali peristiwa masa lalu tentang adzan yang ia dengar saat sakit. Hatinya pun mulai tertarik pada Islam. Ia menginginkan ketenangan hati dan keinginannya itu pun didapatkannya setelah berislam.

Di sebuah masjid di Tebet, Amelia bersyahadat. Ia meninggalkan agama lamanya dan memilih Islam sebagai agama hingga akhir hayat. Amelia begitu bahagia seakan terlahir kembali di dunia. Namun Allah selalu menguji hamba-Nya, apakah ia benar-benar beriman.

Semua anggota keluarga Amelia menolak keputusannya berislam. Termasuk sang ibu yang menentang keras Amelia menjadi mualaf. Apalagi Amelia tak lagi memiliki ayah. Ibunya pun terus saja membujuk Amelia agar kembali ke gereja.

Namun hati Amelia telah memilih Islam, ia telah melantunkan syahadat dengan ikhlas. Meski mendapat banyak penolakan, Amelia tetap teguh di atas keimanan. “Nggak ada yang setuju. Ketika kita yakini, jalani,” katanya, singkat.

Amelia pun mempelajari agama Islam, termasuk tata cara ibadahnya. Ia belajar shalat dan mengaji. Semua dilakukan Amelia seorang diri di tengah keluarganya yang masih Protestan. Kehidupannya mulai berubah ketika seorang pria menikahinya. Ia mendapat dukungan untuk menjalankan agama barunya.

Sang suami lah yang selalu setia mendampinginya mempelajari Islam. “Menjadi mualaf sebelum menikah. Setelah menikah, ada suami bantu ajarin shalat,” kata Amelia, tersenyum bahagia.

Lambat laun, keluarga Amelia pun mulai terbuka. Semakin lama, hati mereka semakin melunak. Hingga tak ada lagi pertentangan ataupun penolakan yang Amelia dapatkan. Pun dengan ibunya. Ibu yang dahulu sangat menentang keras, menjadi tersentuh hatinya seiring berjalannya waktu. Meski sang ibu masih di atas agamanya, namun ia menerima Amelia kembali sebagai putrinya.

“Sekarang sudah menerima. Mungkin karena cinta seorang ibu pada anak,”ujar Amelia.

Bertemu Teman Seperjuangan

Meski telah belasan tahun berislam, Amelia tetaplah seorang mualaf yang tak lahir dalam kondisi muslim. Sangat banyak ilmu agama yang harus ia pelajari. Banyak tradisi baru yang harus ia jalani. Ia harus menghadapi hidup baru yang benar-benar berbeda. Karena itulah, Amelia selalu berjuang menghadapi tantangan dan ujian menjadi muslimah.

Baru-baru ini, Amelia pun menemukan wadah yang mempertemukannya dengan teman seperjuangan mualaf. Suaminyalah yang mengajaknya bergabung di komunitas tersebut. Amelia pun merasa tak berjuang seorang diri. Ia menemukan teman-teman yang juga menghadapi tantangan yang sama. “Menarik, ketemu komunitas yang sama-sama mualaf jadi bisa sharing,” pungkasnya.

Amelia nampak bahagia di atas keislamannya. Ia pun telah berhijab dan memiliki keluarga yang mendukungnya. Semoga keistiqamahan, keimanan yang kuat, dan manisnya iman, diberikan kepada Amelia.

Last modified on Selasa, 29 Mei 2018 06:13

Leave a Comment