Muslimahdaily - Pemerintah Turki pada hari Selasa (9/9) mengeluarkan kecaman keras terhadap serangan Israel yang menargetkan anggota Hamas di Doha, ibu kota Qatar. Ankara menyatakan bahwa tindakan tersebut merupakan bukti nyata bahwa Israel telah mengadopsi "terorisme sebagai kebijakan negara".
Pernyataan tegas ini disampaikan tak lama setelah militer Israel mengonfirmasi telah melakukan "serangan presisi" yang menargetkan pimpinan senior kelompok Hamas di Doha. Serangan ini terjadi di tengah upaya perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung.
Dalam pernyataan resminya, Kementerian Luar Negeri Turki menggarisbawahi dampak serangan tersebut terhadap proses perdamaian.
"Penargetan delegasi perundingan Hamas sementara pembicaraan gencatan senjata terus berlanjut menunjukkan bahwa Israel tidak bertujuan untuk mencapai perdamaian, melainkan untuk melanjutkan perang," demikian bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip dari Reuters pada Selasa (9/9).
Lebih lanjut, kementerian menegaskan bahwa tindakan agresi ini memperlihatkan kebijakan Israel yang lebih luas di kawasan tersebut. "Situasi ini adalah bukti yang jelas bahwa Israel telah menganut politik ekspansionis di kawasan dan terorisme sebagai kebijakan negara," tambah pernyataan kementerian.
Secara terpisah, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, turut angkat bicara dan menyebut serangan itu sebagai pelanggaran hukum internasional yang terang-terangan serta serangan terhadap kedaulatan Qatar.
"Serangan ini, yang merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan kedaulatan Qatar, juga telah menargetkan keamanan dan perdamaian bangsa saudara kami, Qatar," ujar Erdogan.
Ia menegaskan kembali posisi Turki yang akan selalu mendukung perjuangan Palestina dan berpihak pada sekutunya, Qatar.
Serangan di Doha ini dilaporkan telah menewaskan enam orang. Qatar, yang bertindak sebagai mediator penting dalam konflik tersebut, juga mengutuk serangan itu sebagai tindakan "pengecut" dan "terorisme negara".