Muslimahdaily - Sebuah proyek arkeologi berskala besar yang akan memberi titik terang baru pada sejarah awal Islam telah dimulai di Arab Saudi. Tim peneliti internasional akan melakukan ekskavasi di sejumlah situs yang selama ini belum tersentuh di sepanjang rute bersejarah antara Makkah dan Madinah.

Proyek ini merupakan kolaborasi antara Komisi Warisan Budaya Arab Saudi dengan para ahli dari University of Exeter, Inggris. Fokus utama penelitian adalah untuk melacak dan memahami lebih dalam periode pembentukan Islam, termasuk kemungkinan menemukan bukti arkeologis dari rute Hijrah yang digunakan oleh Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam pada tahun 1 Hijriah atau 622 Masehi.

Para ahli akan menyelidiki beberapa situs kunci yang sebelumnya hanya sedikit dipelajari. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk memastikan kapan tepatnya bagian dari rute kuno tersebut digunakan dan kapan mulai ditinggalkan.

"Proyek ini akan menggali situs-situs yang memiliki kepentingan luar biasa untuk memahami sejarah wilayah tersebut," ungkap Profesor Timothy Insoll dari Institute of Arab and Islamic Studies, University of Exeter, yang turut memimpin penelitian.

Beberapa lokasi yang menjadi target ekskavasi antara lain:

Thaniyyah Lift: Dikenal memiliki sisa bangunan batu kuno dan sebuah masjid yang memiliki asosiasi dengan Nabi Muhammad.

Al-Juḥfa: Sebuah pemukiman luas dengan sisa-sisa bangunan batu dan sebaran keramik kuno di permukaannya.

Al-Rawha: Situs pemukiman besar yang juga memiliki masjid dan pemakaman dengan kaitan sejarah pada zaman Rasulullah.

Penelitian sebelumnya yang dipimpin oleh Profesor Abdullah Alkadi telah berhasil mengidentifikasi 55 tonggak sejarah yang menandai rute kafilah kuno dan kemudian menjadi rute Haji antara Makkah dan Madinah. Proyek baru ini akan melanjutkan temuan tersebut dengan penggalian yang lebih mendalam.

Tim peneliti tidak hanya akan mencari artefak, tetapi juga akan meneliti materi arkeobotani dan fauna untuk merekonstruksi perubahan lingkungan dari waktu ke waktu. Melalui penanggalan radiokarbon dan studi artefak, mereka berharap dapat menyusun kronologi yang akurat untuk setiap situs.

Selain nilai akademis, proyek yang akan berjalan selama empat tahun ini bertujuan untuk melestarikan temuan-temuan tersebut. Harapannya, situs-situs ini kelak dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata warisan sejarah yang dapat diakses publik, sejalan dengan program Visi 2030 Arab Saudi.