Muslimahdaily - Di tengah krisis kemanusiaan yang terus melanda Gaza, seorang gadis kecil bernama Jana (8 tahun) sedang berjuang antara hidup dan mati. Didiagnosis menderita leukemia limfoblastik akut, Jana membutuhkan evakuasi medis segera untuk mendapatkan transplantasi sumsum tulang, sebuah prosedur yang mustahil dilakukan di Gaza akibat lumpuhnya sistem kesehatan.

Keluarga dan tim medis yang merawatnya kini berpacu dengan waktu, berharap izin evakuasi dapat segera diberikan sebelum kondisi Jana semakin memburuk.

Kondisi Kritis dan Keterbatasan Fasilitas

Menurut dokter yang merawatnya di Rumah Sakit Patients' Friends Benevolent Society, Gaza, kondisi Jana terus menurun. Penyakit kankernya telah kambuh dan ia membutuhkan perawatan intensif yang tidak lagi tersedia di wilayah tersebut.

"Kondisi Jana sangat kritis dan kami berjuang melawan keadaan," ujar Dr. Musab Farwana, salah satu dokter yang merawatnya, seperti dilaporkan oleh The Guardian. "Kami berusaha semaksimal mungkin dengan sumber daya yang sangat terbatas untuk membuatnya bertahan hingga ia bisa dievakuasi."

Rumah sakit di Gaza tidak hanya kekurangan obat-obatan kemoterapi esensial, tetapi juga peralatan diagnosa canggih untuk memantau perkembangan sel kankernya secara akurat. Situasi ini membuat tim medis tidak dapat memberikan penanganan yang optimal.

Proses Evakuasi yang Menjadi Harapan Terakhir

Harapan satu-satunya bagi Jana adalah mendapatkan perawatan di luar Gaza, kemungkinan di Mesir atau Israel, di mana fasilitas untuk transplantasi sumsum tulang tersedia. Namun, proses untuk mendapatkan izin keluar sangatlah rumit dan penuh ketidakpastian.

Pihak keluarga, dibantu oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah mengajukan permohonan evakuasi. Akan tetapi, proses birokrasi dan perizinan dari otoritas terkait seringkali memakan waktu yang sangat lama, sementara setiap detik sangat berharga bagi nyawa Jana.

"Dia bisa meninggal kapan saja," ungkap nenek Jana, Ayyad, dengan suara lirih. "Setiap hari kami hanya bisa memohon dan berdoa agar ada keajaiban."

Kisah Jana merefleksikan penderitaan ribuan pasien lain di Gaza, termasuk anak-anak, yang terperangkap dalam situasi serupa. Menurut data WHO, lebih dari 10.000 orang membutuhkan evakuasi medis dari Gaza untuk berbagai penyakit kronis dan kritis yang tidak dapat ditangani secara lokal. Lambatnya proses persetujuan telah menjadi penghalang utama bagi mereka untuk mendapatkan hak atas kesehatan.