Muslimahdaily - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya mengungkap rencananya untuk negeri Timur Tengah yang telah lama tertunda pada hari Selasa (28/1) - proposal itu disebut oleh para pemimpin Palestina sebagai "konspirasi" yang "tidak akan berakhir."
"Hari ini, Israel telah mengambil langkah besar menuju perdamaian," kata Trump ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berdiri di sisinya, dilansir dari AlJazeera, Sabtu (1/2).
"Visi saya adalah untuk menghadirkan win-win solution untuk kedua belah pihak," katanya, seraya menambahkan bahwa para pemimpin Israel mengatakan mereka akan mendukung proposal tersebut.
Sebelum proposal itu diumumkan, orang-orang Palestina menyebutnya sudah mati atau tidak akan pernah ada sebelum datang, dengan mengatakan itu adalah upaya untuk "menyelesaikan" masalah Palestina.
Menyusul pengumuman Trump, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan penolakan keras atas rencana itu.
"Kami menolaknya dan kami menuntut komunitas internasional untuk tidak menjadi mitra karena hal itu bertentangan dengan dasar-dasar hukum internasional serta hak-hak warga Palestina yang tak dapat dicabut," kata Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh saat pertemuan kabinet di Ramallah, Tepi Barat, Senin (27/1), dilansir dari Republika, Sabtu (1/2).
Sementara itu Netanyahu mengatakan itu adalah "hari bersejarah" dan ia berterima kasih kepada Trump atas proposalnya. Dia mengatakan jika Palestina menyetujui rencana itu, Israel akan bersedia untuk bernegosiasi segera.
Isi "Middle-East Plan" yang Diajukan Oleh Trump
Dilansir dari CNBC Indonesia, Sabtu (1/2), berikut beberapa poin mengenai isi proposal damai yang diajukan oleh presiden Donald Trump,
Perbatasan Negara
Rencana Trump memuat gambaran atau peta tentang bagaimana perbatasan baru Israel di masa depan. Israel akan tetap memiliki 20% dari wilayah Tepi Barat dan akan kehilangan sejumlah kecil tanah di Negev dekat perbatasan Gaza-Mesir.
Palestina akan memiliki jalur menuju negara di sebagian besar wilayah di Tepi Barat, sementara Israel akan mempertahankan kendali atas semua perbatasan.
Yerusalem Ibu Kota Israel
Palestina akan memiliki ibukota di Yerusalem Timur. Yaitu di lingkungan utara dan timur yang berada di luar batas keamanan Israel.
Daerah itu antara lain Kafr Akab, Abu Dis dan setengah dari Shuafat. Sebaliknya, Trump mengatakan Yerusalem akan tetap menjadi ibu kota Israel.
Pemukiman Israel di Tepi Barat
Israel akan mempertahankan Lembah Yordan dan semua permukiman Israel di Tepi Barat seluas mungkin. Ini juga mencakup 15 permukiman terisolasi, yang nantinya akan menjadi bagian dari negara Palestina.
Dalam pemukiman-pemukiman itu, Israel tidak boleh membangun apapun. Namun, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan memiliki akses ke pemukiman yang terisolasi itu.
Keamanan Dikendalikan Israel
Israel akan mengendalikan keamanan dari Sungai Jordan hingga Laut Mediterania. IDF tidak diharuskan untuk meninggalkan Tepi Barat. Tidak akan ada perubahan pada pendekatan Israel ke Yudea dan Samaria.
Negara Palestina
Palestina tidak akan diakui sebagai negara independen secara langsung. Pengakuan itu baru akan diberikan dalam empat tahun ke depan.
Palestina harus memenuhi sejumlah persyaratan. Termasuk berhenti mendanai kelompok yang dituding AS sebagai teroris seperti Hamas dan kelompok jihad lainnya.
Selain itu, dalam rencana AS, Palestina juga diminta untuk menghentikan korupsi, menghormati hak asasi manusia, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
Jika syarat-syarat itu dipenuhi, AS akan mengakui negara Palestina dan menerapkan rencana ekonomi besar-besaran untuk membantunya.
Pengungsi Palestina
Sejumlah pengungsi Palestina dan keturunan mereka akan diizinkan kembali masuk ke negara Palestina. Namun, tidak seorang pun akan diizinkan memasuki Israel.
Kawasan Strategis Triangle
Rencana tersebut membuka kemungkinan bahwa Israel akan menukar daerah yang dikenal sebagai "Triangle" dengan negara Palestina di masa depan.
Wilayah Triangle terdiri dari Kafr Kara, Arara, Baka al-Gharbiya, Umm el-Fahm dan banyak lagi.
Menurut rencana itu, perbatasan Israel akan digambar ulang sedemikian rupa sehingga Komunitas Triangle menjadi bagian dari Negara Palestina. (sef/sef)