Anousheh Ansari, Muslimah Pertama yang Ke Luar Angkasa

Anousheh Ansari Anousheh Ansari ( Foto : Windowsonearth.org )

Muslimahdaily - Dengan kemajuan teknologi saat ini, liburan ke luar angkasa bukan suatu hal yang mustahil lagi. Meski harus merogoh kocek sangat dalam, kamu juga harus rela ‘ngantri’ bertahun-tahun sebelum bisa menikmati zero gravity dan melihat bumi dari luar angkasa.

Tidak sembarang orang bisa menikmati liburan gaya baru ini pun hanya para milyuner dunia yang memiliki cukup dana dan juga sehat untuk melakukan perjalanan yang tidak biasa ini.

Dominasi astronot dan kosmonot Amerika dan Rusia sebagai pelopor perjalanan luar angkasa pun seakan dibagi dengan para milyuner yang ingin ‘mencicipi’ kehidupan di luar bumi. Meski bukan astronot beneran, namun kamu para muslimah jangan patah semangat jika memang bercita-cita mengeksplorasi luar angkasa. Muslimah campuran Iran - Amerika ini sudah membuktikannya!

Namanya Anousheh Ansari. Muslimah asal Iran ini hijrah ke Amerika sejak remaja. Hidupnya yang penuh perjuangan akhirnya mengantarkannya meraih gelar sarjana komputer dari George Mason University, dan gelar master di bidang teknik elektro dari George Washington University. Bersama suaminya, Hamid Ansari, dia mendirikan perusahaan telekomunikasi, Telecom Technologies Inc., pada 1993. Dia juga pendiri dan pemilik perusahaan informasi dan teknologi, Prodea Systems. Selain berbisnis, Ansari juga giat dalam kegiatan sosial, dan meraih banyak penghargaan.

Pada September 2006, Ansari melakukan perjalanan ke luar angkasa dengan menumpang pesawat Soyuz TMA-9 bersama kosmonot Rusia Mikhail Tyurin dan astronot Amerika Miguel Lopez-Alegria. Dia berada di International Space Station (ISS) selama 10 hari. Ansari menjadi orang sipil keempat di dunia ini yang melancong secara pribadi ke luar angkasa dan menjadi muslimah pertama yang sampai disana. Keren!

Bukan hal mudah untuk melakukan perjalanan ruang angkasa ini. Ansari diharuskan untuk mengikuti training selama 6 bulan di Baikonur, Khazakhstan. Dirinya tak ingin disebut sebagai ‘turis’ karena menurutnya turis lebih kepada seseorang yang bepergian ke suatu tempat dengan kamera di tangannya dan saat kembali ada banyak foto yang bisa ditunjukkan ke setiap orang. Namun perjalanan luar angkasa sangat berbeda, butuh persiapan, latihan yang matang dan observasi mendalam sebelum bisa ‘berpisah’ dengan bumi, meski hanya untuk beberapa hari. Ansari ingin dirinya disebut tengah melakukan ekspedisi ke luar angkasa.

Saat ditanya apa yang dia harapkan dari perjalanannya ini, Ansari berujar “Saya ingin menjadi contoh. Saya ingin menginspirasi setiap orang, terutama anak muda, para wanita dan para gadis di seluruh dunia, dan (sebagai contoh) bagi negara-negara di Timur Tengah yang tidak memberi kesempatan yang sama antara wanita dan pria, untuk tidak pernah menyerah dalam menggapai impian mereka dan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkannya”.

“Mungkin tidak selalu mungkin untuk segala hal. Namun saya percaya mereka bisa mewujudkan mimpi – mimpi mereka asal mimpi tersebut terus berada di dalam hati, dan terus mencari kesempatan dan buat kesempatan yang ada menjadi jalan”.

Meski semua orang belum tentu bisa membayar biaya untuk terbang ke luar angkasa, namun ingatlah dimana ada kemauan disitu ada jalan.

Perjuangan Ansari ini menggambarkan tidak ada yang tidak mungkin dilakukan bagi wanita, apalagi untuk muslimah. Semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan sesuatu yang membedakannya adalah usaha dan kerja keras dalam mewujudkannya.

So, jika kamu memiliki mimpi, apa pun itu, bahkan jika orang lain menertawakamu dengan mimpi yang bagi mereka konyol itu, biarlah. Fokuslah mengejar mimpimu, usahakan yang terbaik dan biarkan sisanya ditentukan Allah.

Leave a Comment