Muslimahdaily - Child's Cup Full (CCF) merupakan sebuah wadah berkumpulnya para wanita kreatif yang juga peduli sosial. Mereka berkarya menghasilkan beragam asesoris handmade cantik dan mainan anak edukatif yang menarik untuk kemudian dijual di AS. Namun komunitas non profit ini tak mengambil keuntungan. Mereka melatih dan mempekerjakan para pengungsi wanita Palestina untuk menggarap kerajinan berdaya jual pasar internasional tersebut.

Para muslimah yang tergabung dalam komunitas CCF ini memang mendedikasikan diri untuk membantu para pengungsi wanita Palestina. Berbasis di Tepi Barat, Palestina, mereka membuka lapangan pekerjaan bagi para pengungsi wanita serta bagi ibu rumah tangga ekonomi rendah di Palestina. Tak hanya diberi kesempatan bekerja, mereka para pengungsi juga diberi pelatihan kreatif membuat beragam kerajinan.

“Misi kami adalah menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi pengungsi dan masyarakat berpenghasilan rendah di Palestina, yakni dengan menciptakan lapangan kerja bagi pengrajin perempuan. Sehingga mereka, para perempuan dapat menyokong diri sendiri, keluarga, dan masyarakat,” tulis CCF dalam laman web resmi mereka.

Pabrik kecil CCF berlokasi di Zababdeh, Tepi Barat. Di sanalah mereka memberikan pelatihan para wanita pengungsi untuk kemudian menjadi pekerja kreatif yang menghasilkan beragam asesoris cantik dan mainan anak edukatif. Merek dagang mereka pun dinamai Child's Cup Full.
“Saat ini kami menjual mainan kami secara online dan di toko-toko di seluruh AS. Kami sudah menjual mainan kami di 12 negara bagian di seluruh Amerika Serikat. Setahun lalu, kami menerima banyak pesanan hingga melebihi jumlah yang kami produksi. Itulah sebabnya mengapa kami perlu menambah kapasitas tenaga kerja untuk menjaga momentum. Sementara itu, kami memiliki daftar tunggu yang panjang dari para wanita yang butuh pekerjaan. Namun kami membutuhkan Anda (donasi) untuk melatih dan memberikan pekerjaan bagi mereka,” dikutip dari ChildsCupFull.org.

Dilansir dari laman launcgood.com, CCF yang didirikan Dr. Janette Habashi tersebut membuka donasi bagi siapa pun yang peduli pada pengungsi wanita Palestina. Setiap penambahan donasi sebesar USD 11.000, maka CCF dapat menambah dua orang pengungsi wanita untuk diberikan pelatihan dan bekerja selama enam bulan, termasuk peralatan modal awal seperti mesin jahit. “Tujuan mereka dapat mencapai pendapatan donasi sebesar USD 25.000, dan kini mereka sudah mengumpulkan donasi sekitar USD 16.000,” tulis laman launchgood.

Salah seorang pengungsi wanita Palestina, Abeer, merasa bersyukur dapat bergabung dengan CCF. Menyulam dan membordir kemudian menjadi keahliannya. “Pertama kali datang ke sini, saya tak tahu apapun. Saya belajar dari awal cara membordir dan membuat mainan anak. Saya suka tempat ini dan berharap dapat terus di sini (CCF). Saya sekarang memiliki uang untuk menyekolahkan anak dan membayar sewa tempat tinggal,” tutur Abber.

Sang pendiri CCF, Dr. Janette Habashi, merupakan seorang profesor psikologi pendidikan di University of Oklahoma. Ia dibesarkan di Kota Yerusalem dan memiliki minat perihal pendidikan anak di Timur Tengah. CCF bermula di tahun 2012 yang melibatkan para mahasiswanya di Oklahoma untuk membuat mainan anak-anak. Sejak itu kemudian berkembang menjadi perusahaan sosial di Tepi Barat.

“Kami tahu bahwa membangun brand dan mengembangkan lini produk yang sukses membutuhkan kerja keras. Itulah mengapa kami memiliki tim yang berdedikasi relawan sebagai desainer dan pemasaran. Kami adalah organisasi kecil, sehingga semua kontribusi membuat perbedaan! Dukung kami jika Anda bisa, dan share dalam jaringan Anda!” ujar asisten Direktur CCF, Rahaf, dikutip web resmi CCF.