Muslimahdaily - Gang Dolly, selama puluhan tahun dikenal sebagai pusat lokalisasi terbesar di Asia Tenggara mengalahkan Patpong di Bangkok, Thailand dan Geylang di Singapura.

Lokalisasi yang sudah berdiri sejak jaman penjajahan Belanda, kini tengah melukis harapan para warga untuk kehidupan yang lebih baik, ditandai dengan penutupan lokalisasi Dolly pada 18 Juni 2014 lalu oleh Walikota Surabaya Ibu Tri Risma Maharani.

Awal penutupan lokalisasi Dolly terjadi pro-kontra di tengah masyarakat, para warga yang selama ini menjadikan lokalisasi Dolly sebagai tempat mengais rezeki, merasa ketakutan karena khawatir penghasilannya akan berkurang, bahkan terhenti.

Dengan alasan tersebut tercetuslah gerakan “Melukis Harapan” yang di inisiatorkan oleh Dalu Nazlul Kirom, sebuah perkumpulan para pemuda, mahasiswa dan kalangan profesional yang ingin membantu para warga eks lokalisasi Dolly mendapat kehidupan yang lebih baik.

Pemberian nama “Melukis Harapan” bukan hanya sekedar nama, namun memiliki arti yang sangat mendalam. Sesuai dengan namanya gerakan “Melukis Harapan” dapat dianalogiakan sebuah lukisan yang terdiri atas berbagai warna harapan masyarakat. Aktifitas melukis harapan memiliki tiga unsur utama yakni kanvas, kuas dan pelukis.

Kanvas adalah masyarakat yang mengalami permasalahan sosial, baik dalam bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan atau lainnya. Permasalahan masyarakat dalam setiap daerah berbeda-beda, begitu pula kondisi budaya masyarakatnya. Masyarakat pertama yang ingin dilukis oleh Gerakan "Melukis Harapan" adalah eks lokalisasi Dolly.

Kuas adalah analogi dari nilai-nilai yang kami masukkan untuk menyelesaikan permasalahan sosial. Nilai-nilai tersebut bisa bersumber dari agama dan budaya Indonesia. Dalam menyelesaikan permasalahan sosial, tidak selalu berfokus pada bidang permasalahannya. Justru yang paling penting adalah memasukkan nilai kesadaran kepada masyarakatnya untuk mau berubah.

Pelukis yang dimaksud dalam gerakan ini adalah para pemuda daerah yang mengambil langkah konkrit untuk melukis harapan masyarakat daerahnya. Kami menyebut mereka pelukis harapan. Pelukis harapan adalah pemuda-pemudi yang tercerahkan, yakni mereka yang sadar akan keadaan kemanusiaan, budaya dan permasalahan di masyarakatnya. Kesadaran itu membuat hatinya tergerak untuk menciptakan perubahan masyarakat kearah yang lebih baik.

Saat ini gerakan “Melukis Harapan” memiliki beberapa kegiatan rutin seperti produksi SAMIJALI(Samiler Jarak Dolly) & Rajut oleh ibu – ibu binaan, School of Parenting, Teater Bocah Kawan Kami, Team Futsal, Taman Pendidikan Al – Qur’an, Bank Sampah, Pendampingan eks WTS dan Inpiratrip(Pengenalan kondisi Dolly saat ini yang dikemas dalam sebuah tour yang menyenangkan).

Beragam perubahan postif telah berhasil dicapai gerakan “Melukis Harapan” kini warga sekitar eks lokalisasi Dolly, tengah merajut mimpi. Anak-anak bisa berkreasi dengan kegiatan positif seperti belajar teater, futsal dan desain kreatif. Orang tua diberikan edukasi cara mendidik anak, para warga kembali dikenalkan dengan agama islam melalui masjid – masjid dan TPA di eks lokalisasi Dolly, Ekonomi kembali bergairah dengan beragam produk hasil pemberdayaan masyarakat, para warga juga belajar menabung lewat program bank sampah serta belajar perilaku hidup bersih dan sehat.

Bukan hal yang mudah untuk mewujudkan Gang Dolly menjadi sebuah kampung harapan, banyak tantangan yang sudah dilalui oleh para anak muda dibawah naungan gerakan “Melukis harapan”.

“Awalnya gagasan kami sering dianggap sebelah mata oleh warga mengingat banyak dari mahasiswa atau pihak lain yang sering menawarkan gagasan namun hanya sampai pada tahap wacana. Namun seiring berjalannya waktu, melihat kegigihan dan keseriusan kami dalam menciptakan perubahan, warga semakin antusias dan memberikan respon positif untuk bersama-sama bangkit. Kurangnya SDM kami dalam mengatasi seluruh warga, Masih banyaknya warga yang tetap menjalankan bisnis prostitusi secara tersembunyi Pendanaan kegiatan yang masih bergantung pada donasi &  Masih banyaknya pikiran negatif oleh masyarakat surabaya tentang Gang Dolly,” Ungkap salah seorang anggota gerakan “Melukis Harapan” saat diwawancarai Muslimahdaily.com, melalui surel(29/11/15).

Semoga Dolly dapat ramai kembali dengan konsep baru kampung wisata positif yang mendatangkan banyak wisatawan sehingga roda perekonomian di Dolly dapat berputar kembali.

Untuk kamu yang tertarik bergabung bersama gerakan “Melukis Harapan” dapat berkunjung ke sekretariat melukis harapan di Jln.Klampis Sacharosa No.51 surabaya atau menghubungi Line @melukisharapan.

“Beruntunglah kita dilahirkan di bumi Indonesia yg masih memiliki banyak tantangan untuk diselesaikan. Pemerintah saja tidak cukup untuk mnuntaskan permasalahan yg ada,dibutuhkan juga sentuhan tangan para pemudanya. Dan kita perlu ingat bahwa pemain kunci masa depan Indonesia adalah kita,para pemuda. Karnanya segala bentuk kontribusi kita untuk perbaikan Bangsa saat ini, sekecil apapun impactnya, adalah laboratorium yg mempersiapkan kita untuk mngambil peran di masa depan...”

- Melukis Harapan -