Muslimahdaily - Dari tahun ke tahun, kasus penculikan anak terus-menerus mengkhawatirkan setiap orangtua. Dilansir dari Liputan6, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, mengungkapkan kasus penculikan yang terjadi di Indonesia angkanya masih cukup tingggi. 

"Dari tahun 2010-2014 ada 472 kasus, rata-rata 100 kasus per tahun," ucap Arist.

Data tersebut tentu sangat meresahkan bagi setiap orangtua. Selain itu motif  penculikan yang beragam juga menambah keresahan. Menurut informasi Komisi Perlindungan Anak (KPA) kasus penculikkan telah terjadi di rumah bersalin, puskesmas dan setelah jam sekolah dengan motif yang bervariasi. 

Motivasi ingin memiliki anak, masalah ekonomi, hingga motif ingin mendapatkan hak asuh akibat konflik dalam rumah tangga bisa berujung pada perebutan anak dengan cara penculikkan oleh salah satu pihak. 

Pengajaran akan waspada penculikan pada anak sangatlah penting. Anak seharusnya menyadari tanda-tanda perilaku para penculik dan bagaimana ia dapat mencegah dan kabur dari situasi tersebut. Selain itu,  menurut Dr. Gail Gross, pembicara dan ahli parenting, penting bagi orangtua untuk selalu mengingatkan kepada anak Anda beberapa hal ini : 

1.Menolak jika diajak pergi oleh orang asing. Kenalkan anak anggota keluarga atau kerabat dekat yang dapat dipercaya. 

2.Menolak jika diajak oleh orang asing ke dalam mobilnya.

3.Mengatakan bahwa ada orangtua bersamanya ketika berbicara di telepon. Jika anak sedang sendiri di rumah, ajari anak untuk tidak menyebutkan ketidakhadiran orangtua bersamanya di rumah. 

Sebagai orangtua, hal yang terpenting adalah membangun komunikasi yang terbuka antara anda dan buah hati Anda. Ciptakanlah atmosfer yang nyaman sehingga anak dapat dengan terbuka menceritakan setiap hal yang terjadi dalam kehidupannya. 

Ajarkan anak untuk berani untuk bilang ‘tidak’. Anak harus memahami perbedaan aturan pada situasi yang berbeda, bahwa ada beberapa situasi saat anak tidak harus berlaku sopan pada orang dewasa, jika orang dewasa itu menunjukkan perilaku yang mencurigakan. 

Pencegahan perlu dilakukan, ajarkan anggota keluarga Anda bagaimana menghadapi situasi darurat. Ajarkan pula cara melakukan stimulasi dan menerapkan teknik-teknik yang dapat dilakukan anak untuk dapat kabur dari pelaku penculikan. 

Dengan terus-menerus mengajarkan anak pentingnya waspada akan tanda-tanda pelaku penculikan, anak pun akan lebih peka untuk dapat menghindari atau melarikan diri dari situasi tersebut.