Muslimahdaily - Tantrum adalah salah satu aspek dalam pengasuhan yang paling menantang. Beberapa orangtua akan merasa seperti orang tua yang baik ketika melihat anaknya tersenyum dan merasa tenang, tetapi bisa kewalahan ketika melihat sang buah hati berbaring di lantai sambil menendang barang dan berteriak bahkan menangis kencang.
Namun, percaya atau tidak, amarah balita adalah bagian penting dari kesehatan dan kesejahteraan emosi anak kita, dan kita dapat belajar untuk menjadi lebih tenang di hadapan mereka. Berikut adalah 6 alasan penting mengapa kemarahan anak sebenarnya adalah hal yang baik, dikutip dari Parents:
1.Membuat terlepasnya hormon stress
Air mata mengandung kortisol, yaitu hormon stres. Ketika anak menangis, maka ia akan benar-benar melepaskan stres dari tubuhnya. Air mata juga telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesejahteraan emosional, dengan syarat ada orang didekatnya untuk memberikan saat menangis.
Melihat anak menangis dan marah bahkan kesal tanpa sebab memang menyebalkan. Tetapi kamu akan luhat pada akhirnya mereka akan memiliki suasana hati yang jauh lebih baik. Maka akan sangat membantu jika orangtua membiarkan anak-anaknya menangis tanpa mengganggu prosesnya sehingga mereka sampai pada akhir perasaan mereka. "Menangis bukan terluka, tetapi proses menjadi tidak terluka," jelas Deborah MacNamara, Ph.D., seorang pendidik orang tua dan penulis buku Rest, Play, Grow: Membuat Rasa Anak-anak prasekolah.
2.Menangis dapat membantu anak belajar
Ketika seorang anak berjuang dan mengalami kegagalan kemudian marah dan menangis hal ini akan membantu mereka menjernihkan pikiran mereka sehingga mereka dapat belajar sesuatu yang baru. Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran terjadi jika seorang anak merasa bahagia dan santai, namun mengekspresikan kemarahan juga menjadi bagian dari proses ini.
3.Anak akan tidur lebih nyenyak
Masalah tidur sering terjadi karena sebagian orang tua berpikir bahwa pendekatan terbaik untuk meredakan kemarahan adalah dengan menghindarinya. Pada akhirnya, emosi yang terpendam meluap ketika otaknya sedang istirahat. Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga akan sering terbangun jika mereka stres. Mengizinkan anak untuk meluapkan amarahnya akan dapat membantunya tidur nyenyak sepanjang malam.
4.Tak takut mengatakan ‘tidak’ pada anak
Biasanya anak akan tantrum jika ada sesuatu yang diinginkan namun orangtua berkata tidak untuk itu. Tak perlu khawatir, itu adalah hal yang bagus. Mengatakan 'tidak' dapat memberikan batasan yang jelas pada anak tentang perilaku yang boleh atau tidak boleh dilakukan olehnya.
Terkadang orangtua menghindari kata 'tidak' karena takut anak merasa sedih atau malah tantrum tanpa arah. Namun tak perlu khawatir, kamu bisa tetap teguh dengan batas-batas tapi dengan tetap memberikan cinta, empati dan pelukan.
5.Menambah kelekatan antara ibu dan anak
Mungkin hal itu sulit dipercaya pada saat tantrum terjadi, tetapi coba perhatikan dan tunggu. Anak yang sedang marah mungkin tidak terlihat menghargai kamu saat itu, tetapi sebenarnya mereka sangat menghargaimu. Biarkan ia melewati badai amarahnya tanpa berusaha untuk menghentikan atau 'memperbaikinya'. Jangan terlalu banyak bicara tetapi 6. tawarkanlah pelukan. Maka anak akan bisa merasakan penerimaan tanpa syarat dan dia akan merasa lebih dekat dengan kamu sesudahnya.
6.Tantrum sebagai metode healing
Ketika kita hadir ketika anak sedang tantrum, hal itu akan melatih kita untuk membuka hati lebih luas lagi, juga melatih kesabaran.
Setelah momen emosional dengan anak selesai, luangkan waktu untuk memanjakan dirimu seperti berbicara dengan teman, merawat diri atau mungkin menangis. Ketenangan memang membutuhkan latihan, ketika sudah berhasil maka kita akan menjadi orang tua yang lebih tenang dan lebih damai.
Semoga berhasil bunda.