Muslimahdaily - Tak ada yang lebih mengkhawatirkan ketika anak anda pulang menangis atau dengan luka lebam di wajahnya. Perilaku bullying merupakan fenomena yang seringkali terjadi antara para remaja, umumnya pada tingkat sekolah menengah. Namun, belakangan ini, bullying pun sudah biasa terjadi pada tingkat sekolah dasar dan bahkan taman kanak-kanak.

Bullying, tindakan disengaja untuk menyakiti orang lain melalui kekerasan verbal, fisik, maupun pengucilan sosial sudah berkembangan di kalangan usia 2 hingga 6 tahun. Susan Swearer, Ph.D., co-author buku Bullying Prevention & Intervention, menuliskan dalam bukunya bahwa anak menirukan perilaku agresif dari perilaku yang Ia lihat di acara televisi, video games, dan kakak-nya. Anak yang pada masa pertumbuhannya terekspos dengan perilaku tersebut memiliki kecenderungan untuk menjadi bully di lingkungan sekolahnya dan jika dibiarkan akan memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi teman-teman di sekolahnya yang Ia jadikan sebagai korban.

Bahaya dari perilaku bullying ini sangatlah berat. Hasil studi dari University of Washington School of Medicine, menunjukan bahwa 80% pelajar tingkat dasar yang menjadi korban bully memiliki rasa percaya diri yang rendah, gangguan kecemasan, dan bahkan depresi.

Fenomena bullying yang sudah menjamur ini memang sulit untuk dihindari. Lalu, Bagaimana jika anda menemukan buah hati anda merupakan korban dari perilaku bullying? Stacey Colino dari Parents Magazine menuliskan beberapa tips yang dapat anda lakukan, diantaranya:

- Bicara dengan guru anak anda. Jika perilaku bully ini terjadi di lingkungan sekolah anak anda, pastikan pihak sekolah mengetahui mengenai hal ini. Adukan secara spesifik hal yang terjadi kepada anak anda dan siapa saja yang terlibat.

- Kontak orang tua pelaku bully. Hadapi orangtua pelaku bully anak anda dengan tenang sehingga anda dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengakhiri perilaku bully ini.

- Ajari anak anda untuk melindungi dirinya. Mengajari anak anda untuk menyakiti balik pelaku bully bukanlah solusi yang tepat. Baiknya, ajarkan anak anda untuk meminta bantuan orang dewasa di lingkungan sekolah ketika Ia menjadi target bully.