Muslimahdaily - Era sudah berubah. Mengakses informasi dan hiburan semudah dan secepat kedipan mata. Saking mudahnya, apa saja sudah tersaji di depan mata sehingga sebagi pencari informasi harus jeli memilih. Apalagi menjadi orangtua dengan anak kecil yang masih berproses menerima akses informasi melalui tontonan televisi.
Terdapat beragam film kartun, namun tidak semua film kartun diperuntukkan untuk anak-anak. Tanpa didampingi orangtua, sebagai bibit kecil yang polos tentu tidak akan bisa menyaring tontonan yang layak atau tidak. Semua mengalir masuk ke otaknya dan berproses bersama tumbuh kembangnya.
Orangtua harus bekerja ekstra keras dalam mengawasi apa yang ditonton si buah hati. Kualitas tontonan tersebut dapat mempengaruhi moralitas serta pola pikir. Tak hanya memilihkan film yang cocok, terkadang sebagai orangtua harus mendampingi ketika film itu berputar.
1. Nihil konten kekerasan dan kata-kata kasar
Pastikan film yang akan ditonton oleh si buah hati tidak mengandung kekerasan beserta kata-kata kasar. Anak-anak sebagai peniru yang baik yang masih belum bisa memfilter segala informasi yang masuk ke otaknya akan meniru adegan dan kata-kata dalam film favoritnya.
Beberapa kasus menunjukkan karena kurangnya pengawasan orangtua, anak-anak yang menonton film dengan adegan kekerasan berpotensi mencelakai temannya. Padahal maksud si anak hanya ingin berperan seperti tokoh dalam film yang ditontonnya. Akan tetapi, dalam dunia nyata akan menjadi tindak kekerasan yang jika dibiarkan akan mengakar hingga dewasa.
2. Menambah kecerdasan dan kreativitas
Pilihlah film pendek yang berdurasi tayang tak lebih dari 1 jam. Lihat pula isi ceritanya, apakah layak ditonton untuk anak-anak atau tidak. Tak harus film mikir, karena film untuk si buah hati adalah film sederhana yang mampu membangun kecerdasan dan kreativitasnya.
Anak sering menanyakan hal yang tidak masuk akal dalam film. “Ummi, mengapa kucing bisa hidup di air?” Hal yang perlu ditekankan adalah memberi pemahaman bahwa hal itu hanya terjadi pada film dan tidak ada di dunia nyata. Karena otaknya yang belum berkembang, anak dengan mudah berpikir bahwa cerita-cerita film yang ia tonton itu benar-benar terjadi di dunia nyata.
Contoh film yang mengajari anak turut serta bepikir untuk melatih kecerdasan seperti Dora The Explorer, menghitung angka dan menemukan lokasi pada peta. Wall E, sebuah film tentang robot yang membersihkan bumi. Hal ini mengajarkan pada si kecil untuk cinta kebersihan lingkungan dengan membuang sampah sembarangan.
Film lama dan masih layak tonton adalah Teletubbies, berlatar di bukit Tubi dengan tokoh warna-warni dan lucu penuh edukasi kreatif yang mengajak anak-anak untuk berkreasi membuat sesuatu yang sederhana dan menyenangkan.
3. Memiliki cerita yang mengandung pesan moral
Menduduki unsur penting diantara ragam film berbau positif yaitu film yang memiliki pesan moral. Sebagai peniru yang baik, anak-anak akan dengan mudah menyerap setiap sikap dan perilaku sang tokoh. Apalagi pesan moral tersebut disampaikan dengan gaya guyon dan komedi khas anak-anak. Sehingga pesan halus dalam film dapat tersampaikan dengan baik.
Upin-ipin, contohnya. Film keluaran Malaysia yang di dalamnya terdapat unsur-unsur pengetahuan dan pengajaran juga terdapat pesan moral yang layak tonton. Atau film kartun Indonesia, Adit Sopo Jarwo, edukasi moral sangat menonjol. Finding Nemo, mengajarkan betapa orangtua harus memiliki jiwa besar atas pilihan anak-anaknya.
4. Film Lulus Sensor
Sebelum menonton film yang cocok untuk si buah hati, pastikan film tersebut telah lulus sensor. Terkadang meski lulus sensor pun, untuk menonton film tersebut juga harus didampingi oleh orangtua. Label BO (Bimbingan Orangtua) mengharuskan para orangtua mendampingi anak-anak mereka dalam mencerna setiap pesan dalam cerita film.
Jangan sekali-sekali menyuapi otak anak dengan tayangan sinetron. Program televisi yang tak hanya tak ada nilai edukasinya baik bagi orang dewasa juga akan lebih tak ada faedahnya bagi anak-anak. Akan lebih bermanfaat jika para orangtua menyetel acara tentang hewan-hewan seperti National Geographic Wild Life, petualangan bocah seperti si Bolang dan MTMA kids.
Jadilah orangtua yang cerdas dan bijak dalam memilih tontonan yang layak bagi anak-anak. Sebab anak pada akhirnya akan menjadi dewasa dan berperan penting sebagai penerus bangsa.