Muslimahdaily - Lima tahun pertama pernikahan bisa menjadi hal yang menggembirakan. Karena pasangan suami istri dapat merasakan berbagai macam pengalaman baru setelah menikah. Namun tahun-tahun awal membutuhkan penyesuaian pribadi yang radikal sehingga terkadang membuat stres.
Dikutip dari laman For Your Marriage, Kebanyakan perceraian terjadi selama lima tahun pertama pernikahan (Kreider, 2005), dengan insiden perceraian tertinggi terjadi di tahun ketiga (Kurdek, 1999). Mengapa?
Untuk beberapa pasangan yang memutuskan untuk menikah terlalu cepat, biasanya mereka tidak mengenal satu sama lain, mungkin mereka hanya mengetahui sisi baiknya saja dari pasangan. Tibalah waktu menikah, semua sisi negatif pasangan terlihat dan mereka tidak bisa menerimanya akhirnya bercerai.
Kemudian faktor pernikahan pada usia yang terlalu dini, mereka belum matang dalam segi emosi dan belum cukup dewasa untuk membuat keputusan seperti mengatur keuangan, menyelesaikan masalah karena disini butuh sekali manajemen emosi, kedewasaan dan kesabaran.
Hal yang terpenting adalah bahwa stress pada masa awal penyesuaian pernikahan adalah wajar dan normal. Disini merupakan tantangan dan pembuktian tentang kebijaksanaan serta kerendahan hati dari kedua pasangan baru menikah.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pernikahan dan Keluarga di Creighton University (2000), tiga masalah utama pada masa lima tahun pertama dalam pernikahan adalah waktu, seks dan uang.
1.Waktu
Setelah menikah tentunya waktu kamu akan terbagi, bukan hanya untuk dirimu tapi juga pasangan atau mungkin anak. Pekerjaan yang kamu miliki terkadang harus sedikit dikorbankan demi bertemu dengan anak atau sekedar berbincang hangat dengan keluarga pasangan ataupun pasangan kamu. Jika kamu adalah wanita karir, maka waktu akan menjadi permasalah yang penting untuk dibahas. Karena kamu akan memiliki peran ganda, dirumah dan diluar ruamah. Usahakan untuk membicarakan waktu quality time dengan suami ataupun anak-anak.
2.Seks
Seks setelah menikah seharusnya menjadi bagian yang mudah dan menyenangkan. Lalu mengapa hal ini menyebabkan stress? Mungkin karen sebuah pemikiran orang-orang yang berkata bahwa hubungan seks harus nyaman dan menyenangkan khususnya pada awal-awal tahun pernikahan.
Hal ini mungkin yang menyebabkan pasangan terlalu fokus pada nilai tersebut dan menimbulkan masalah seputar frekuensi dan kualitas hubungan seksual.
Padahal untuk menciptakan hubungan seksual yang memuaskan adalah mengenai waktu dan tenaga yang dimiliki untuk melakukannya.
3.Keuangan
Permasalahan keuangan ini menjadi konflik yang paling sering dialami pasangan muda. Mereka belajar dan saling menyesuaikan mengenai sikap mereka terhadap uang.
Mengatur pengeluaran dan pemasukan. Belum lagi jika pasangan membawa hutang saat menikah ini akan menjadi permasalahan baru. Masalah lain adalah siapa yang akan memegng kendali atas perputaran uang. Suami ataukah istri, memilih sistem sharing atau uangku uangmu. Semua ini bisa dibicarakan dengan baik agar tidak memicu konflik yang lebih besar lagi.
Lalu apa yang bisa dilakukan ketika mengalami krisis atau konflik pada lima tahun pertama ini?
Menurut Psikolog Mariana Widiastuti M.Psi mengatakan bahwa masa lima tahun pertama adalah masa dimana pasangan saling menyesuaikan dan mengenal lebih jauh, jadi yang sangat penting diperhatikan adalah komunikasi dan komitmen, karena kesalahpahaman seringkali muncul karena komunikasi yang tidak baik dengan pasangan. Kemudian saling menghormati dan menghargai juga bisa meminimalisir terjadinya konflik dalam rumah tangga.
Intinya ada pada keterampilan komunikasi yang baik, kompromi, tidak egois dan memiliki pikiran yang terbuka sehingga permasalahan bisa terselesaikan dengan damai dan rapih. Jangan lupa untuk tetap membuat waktu kencan bersama agar kemesraan tetap terjaga.