Muslimahdaily - Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh remaja berusia 15 tahun tampaknya membuat sebagian orangtua jadi khawatir. Bagaimana mungkin anak putri yang masih belia dapat melakukan perbuatan pembunuhan seperti itu. Tak sedikit pula yang akhirnya mengkaitkan aksi yang dilakukan oleh pelaku sebagai psikopat.

Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh remaja berusia 15 tahun tampaknya membuat sebagian orangtua jadi khawatir. Bagaimana mungkin anak putri yang masih belia dapat melakukan perbuatan pembunuhan seperti itu. Tak sedikit pula yang akhirnya mengkaitkan aksi yang dilakukan oleh pelaku sebagai psikopat.

Akibat hal tersebut, para orangtua jadi mempertanyakan apakah kurangnya rasa penyesalan atau empati adalah tanda dari hal-hal yang buruk?

Melalui artikel ini, Muslimahdaily akan membahas mengenai psikopat pada anak-anak dan remaja yang dilansir dari laman Verywellfamily.

Anak yang sesekali memperlihatkan perilaku tidak peduli atau jahat belum bisa dikatakan sebagai psikopat. Istilah psikopat sendiri bukan merupakan diagnosis kesehatan mental secara resmi, namun, istilah ini lebih sering digunakan untuk menggambarkan sekelompok karakteristik dan perilaku seseorang yang tidak berperasaan, tidak peduli, dan licik. Dalam terminology psikiatri saat ini, pola tersebut umumnya dikenal sebagai Antisocial Personality Disorder atau gangguan kepribadian antisosial.  

Anak-anak yang tidak berperasaan seringkali didiagnosis memiliki Oppositional Defiant Disorder (ODD). Gangguan perilaku ini ditandai oleh suasana hati yang mudah marah atau mudah tersinggung, perilaku sering membantah, menentang, dan pendendam. ODD biasanya dialami oleh anak berusia di atas delapan tahun dan dapat berlangsung selama enam bulan.

Sementara di masa remaja, mereka umumnya didiagnosis memiliki Conduct Disorder atau gangguan perilaku. Gangguan ini biasanya ditandai dengan perilaku melanggar hak orang lain dan mengabaikan aturan sosial secara terus menerus. Pada orang dewasa, barulah mereka akan didiagnosa memiliki Antisocial Personality Disorder.

Tanda yang harus diwaspadai

Studi pada tahun 2016 oleh peneliti di University of Michigan menunjukkan tanda-tanda awal pada psikopat dapat terlihat pada anak-anak berumur 2 tahun. Pada usia ini, mereka menunjukkan perbedaan dalam berempati. Berikut tandanya:

  1. Anak tidak merasa bersalah walau telah melakukan kesalahan
  2. Hukuman tidak mengubah perilaku/kesalahan anak
  3. Anak egois atau tidak mau berbagi
  4. Anak sering berbohong
  5. Anak menjadi licik dan sering mencoba menyiasati orangtuanya.

Pada subjek penelitian tersebut, mereka yang paling banyak meperlihatkan ciri-ciri di atas, cenderung kembali menunjukkan masalah perilaku psikopat pada usia 9 tahun.

Sementara itu, ciri psikopat pada anak juga sama dengan yang ditunjukkan oleh orang dewasa. Ciri-ciri tersebut antara lain melibatkan, pengabaian terhadap perasaan orang lain dan sama sekali tidak terlihat menyesal.

Walaupun tidak ada tes khusus yang dapat menilai apakah anak tersebut merupakan psikopat, para psikolog biasanya menggunakan Youth Psychopathic Traits Invertory (YPI).

Selain itu, remaja yang tidak berperasaan dan unemotional cenderung akan bergabung dengan teman sebaya dan antisosial dan nakal untuk melakukan kejahatan secara berkelompok. Mereka juga cenderung tidak dipaksa untuk melanggar hukum. Alih-alih, mereka cenderung menjadi biang keladi yang mempengaruhi anggota kelompoknya agar melakukan perilaku antisosial.