Muslimahdaily - Di era modern, riba (bunga/usury) telah menyusup ke dalam hampir setiap sendi kehidupan ekonomi kita. Pinjaman online, kartu kredit, KPR konvensional semuanya seringkali tak lepas dari jerat riba. Banyak yang menganggapnya sebagai hal biasa, sebuah "keniscayaan ekonomi" untuk mendapatkan keuntungan.
Padahal, Allah dan Rasul-Nya telah mengumumkan perang terhadap para pelaku riba. Ini adalah dosa yang sangat besar, yang azabnya pun dirancang secara spesifik dan mengerikan. Dalam hadits panjang tentang mimpinya yang diriwayatkan oleh Samurah bin Jundub, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam diperlihatkan berbagai macam siksaan di alam barzakh. Salah satu pemandangan paling mengerikan adalah azab bagi para pemakan riba.
Pemandangan di Sungai Darah
Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bercerita: "...Lalu kami berangkat lagi hingga sampai di sebuah sungai dari darah. Di tengah sungai itu ada seorang laki-laki yang sedang berdiri, dan di tepi sungai ada laki-laki lain yang di depannya terdapat bebatuan."
Pemandangan ini sudah cukup mengerikan. Sebuah sungai yang alirannya bukan air, melainkan darah segar.
Siksaan Tanpa Henti
Nabi Shalallahu alaihi wassalam melanjutkan deskripsinya: "Setiap kali laki-laki yang di tengah sungai itu hendak keluar, laki-laki yang di tepi sungai melemparinya dengan batu tepat di mulutnya, sehingga ia kembali ke tempatnya semula. Begitulah yang terjadi setiap kali ia mencoba untuk keluar."
Subhanallah. Ini adalah sebuah siklus penyiksaan yang abadi.
Berenang di Sungai Darah: Ini adalah simbol dari harta haram yang mereka kumpulkan di dunia. Mereka "berenang" dalam kemewahan yang berasal dari "darah" (penderitaan) orang lain yang mereka hisap melalui riba.
Mencoba Keluar: Ini adalah simbol dari penyesalan dan keinginan mereka untuk lari dari akibat perbuatan mereka.
Dilempari Batu ke Mulut: Ini adalah balasan setimpal. Dengan mulut merekalah mereka melakukan akad-akad ribawi. Dengan mulut merekalah mereka "memakan" harta haram itu. Maka, mulut mereka pulalah yang menjadi target siksaan.
Ketika Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bertanya siapa mereka, malaikat menjawab, "Orang yang engkau lihat di sungai darah itu adalah pemakan riba."
Perang Melawan Allah
Mengapa azab riba begitu spesifik dan mengerikan? Karena riba adalah dosa yang secara langsung menentang prinsip keadilan dan kasih sayang dalam Islam. Ia adalah bentuk eksploitasi di mana si kaya menjadi semakin kaya dengan mengorbankan si miskin yang semakin terjerat utang.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Quran: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu..." (QS. Al-Baqarah: 278-279).
Dosa mana lagi yang pelakunya secara eksplisit "diumumkan perang" oleh Allah dan Rasul-Nya? Ini menunjukkan betapa besarnya murka Allah terhadap praktik ini.
Peringatan ini sangat jelas. Keuntungan sesaat dari bunga bank, denda keterlambatan, atau pinjaman ribawi sama sekali tidak sepadan dengan siksaan berenang di sungai darah. Mari bersihkan harta dan transaksi kita dari segala bentuk riba. Mungkin terasa lebih sulit, namun jalan yang halal dan berkah inilah yang akan menyelamatkan kita dari azab yang tak terbayangkan pedihnya.