Muslimahdaily – Dalam Islam Dajjal merupakan makhluk yang muncul saat kiamat dengan tujuan memberi fitnah, merusak, serta menyesatkan manusia. Sesuai dengan namanya, melansir dari laman Al Hikmah, Dajjal menurut Bahasa berasal dari kata Dajala, yang bermakna berdusta dan menutup. Dajala haq bil batil artinya menutupi atau mencampuradukkan yang hak dengan yang batil. Fitnah-fitnah tersebut lebih besar daripada fitnah yang ada di akhir zaman. Hal ini tertulis dalam HR. Muslim, yaitu:
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
“Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya lebih besar dari Dajjal”.
Fitnah yang diberikan di antaranya berupa Dajjal dapat berpindah-pindah ke seluruh negara maupun sudut yang ada di bumi, kecuali kota Mekkah dan Madinah. Kemudian patuhnya benda mati dan hewan kepada Dajjal, membawa air dan api di kedua tangannya yang sebenarnya berkontradiksi, dapat membunuh seseorang kemudian menghidupkannya kembali, dan lain sebagainya.
Bagi Muslim sendiri, Allah sangat menganjurkan umatnya untuk menghindari sosok tersebut saat kiamat terjadi nanti. Dikarenakan besarnya fitnah yang ditimbulkan, Nabi Muhammad SAW memberi umatnya pedoman agar selamat dari fitnah dan bujuk rayunya. Pedoman tersebut merupakan sebuah doa yang diamalkan di salah satu bacaan gerakan saat shalat, yakni duduk tasyahud atau tahiyat akhir. Imam Muslima dalam kitab sahihnya menyebutkan keutamaan doa tersebut. Ia merujuk pada riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah bersabda:
إذا فرغ أحدكم من التشهد الآخر فليتعوذ بالله من أربع من عذاب جهنم، ومن عذاب القبر ومن فتنة المحيا والممات، ومن شر المسيحالدجال” رواه مسلم
“Jika kalian selesai melakukan tasyahud akhir, berlindunglah pada Allah dari empat hal, azab neraka Jahanam, azab kubur, fitnah hidup dan mati, dan keburukan dajjal yang terhapus dari rahmat Allah”.
Berikut doa yang dibaca:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Allahumma inni ‘audzubika min 'adzabi jahannama wa min ‘adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min syarri fitnatil masihid dajjal.
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari kejahatan fitnah al-masikh ad-Dajjal” (HR. Muslim).
Tidak hanya doa di atas yang amalkan sebagai pedoman agar selamat dari fitnah Dajjal, Nabi Muhammad dalam HR. Ibnu Hibban, juga menganjurkan untuk senantiasa membaca sepuluh ayat pertama surah Al-Kahfi.
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
“Barangsiapa membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal”.