Muslimahdaily - Dalam Shahih Muslim, Imam Muslim meriwayatkan hadis Abu Said al-Khudri dan Abu Hurairah ryang mengatakan, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Di surga ada seruan dikumandangkan, ‘Kalian akan selalu sehat dan takkan sakit selamanya. Kalian akan selalu hidup, takkan mati selamanya. Kalian akan selalu muda, takkan tua selamanya. Kalian akan bersenang-senang, takkan bosan selamanya.”

Allah berfirman, “Dan diserukan kepada mereka, ‘Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.” (QS. Al-A’raf:43)

Utsman ibn Abi Syaibah menuturkan dari Yahya ibn Adam, yang diberitahu oleh Hamzah az-Zayat tentang satu hadis dari Abu Ishaq, dari Aghar, dari Abu Hurairah dan Abu Said, dari Rasulullah yang membaca ayat,

“Dan diserukan kepada mereka, ‘Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.” (QS.Al-A’raf:43).

Lantas, Rasulullah bersabda, “Diserukan kepada mereka bahwa mereka akan selalu sehat, takkan sakit selamanya. Mereka abadi, takkan mati selamanya. Mereka diberi nikmat, takkan merasa bosan selamanya,” (Abu Naim, Shifatul Janna, 2/149 (290).

Dalam Shahih Muslim disebutkan hadis Hamad ibn Salamah dari Tsabit dari Abdurrahman ibn Abi Laila dari Shuhaib , Rasulullah bersabda,

“Jika penghuni surga memasuki surga, dan penghuni neraka memasuki neraka, dikumandangkanlah satu seruan, ‘Wahai penghuni surga, kalian punya perjanjian dengan Allah.’

Para penghuni surga bertanta, ‘Apa itu? Bukankah Allah telah memberatkan timbangan kami, memutihkan wajah kami, memasukkan kami ke surga, dan menyelamatkan kami dari apa neraka?’

Tabir pandangan mereka lalu disingkap sehingga mereka dapat melihat Allah. Semi Allah! Tak ada anugerah Allah yang paling disukai oleh penghuni surga selain melihat-Nya,” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Ahmad).

Abdullah ibn Mubarak meriwayatkan dari Abu Bakar al-Hudzli, yang diberitahu oleh Abu Tamimah al-Hujaimi yang mengatakan, bahwa ia mendengar Abu Musa al-Asy’ari berkhutbah di mimbar masjid Bashrah,

“Sesungguhnya Allah mengutus malaikat pada Hari Kiamat kepada para penghuni surga. Malaikat itu berkata, ‘Wahai penghuni surga, apakah Allah telah memenuhi semua yang dijanjikan kepada kalian?’ Para penghuni surga memperhatikan perhiasan, sungai-sungai, dan istri-istri yang suci lalu berkata, ‘Ya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kami.’

Mereka mengatakannya tig akali. Mereka terus memperhatikan dan tak mendapati satu pun janji-Nya yang tak terpenuhi. Kemudian malaikat berkata, ‘Ada satu hal yang tersisa. Allah berfirman, ‘Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik dan tambahannya,’ (QS.Yunus:26). Pahala yang terbaik itu adalah surga. Sedangkan tambahannya adalah melihat Allah.

Dalam ash-Ahahihain, Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadis Abu Said al-Khudri, yang mengatakan bahwa Rasulullah bersabda,

Allah mengatakan kepada penghuni surga, ‘Wahai penghuni surga! Apakah kalian rela dengan semua yang kalian terima ini?’ Para penghuni surga menjawab.

‘Bagaimana mungkin kami tidak rela? Kami telah diberikan sesuatu yang tidak diberikan kepada makhluk-Mu yang lain.’ Allah berfirman, ‘Aku akan memberi kalian yang lebih baik daripada itu.’ Penghuni surga bertanya, ‘Apa lagi yang lebih baik dari semua ini?’

Allah berfirman, ‘Kuhalalkan bagi kalian keridhaan-Ku, sehingga setelah ini Aku takkan murka lagi kepada kalian untuk selamanya.’

Dalam ash-Shahihain disebutkan hadist Nafi dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda, “Allah memasukkan penghuni surga ke dalam surga dan penghuni neraka ke dalam neraka. Kemudian ada seruan kepada mereka, ‘Wahai penghuni surga! Tidak akan ada kematian. Wahai penghuni neraka! Tidak ada kematian. Semuanya kekal di dalam tempat masing-masing (surga dan neraka).

Seruan itu walaupun disampaikan di antara surga dan neraka, namun dapat didengar oleh semua penghuni surga dan neraka.

Selain seruan-seruan itu, ada juga seruan lain ketika penghuni surga hendak mengunjungi Allah. Malaikat diutus kepada mereka untuk memberitahu kesempatan untuk mengunjungi Allah. Mereka pun bersegera mendatangi-Nya, sebagaimana orang-orang Islam bersegera ke masjid saat adzan Jumat berkumandang.

Sumber: Buku Surga yang Allah Janjikan – Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah.