Muslimahdaily - Seberat apapun dosa seorang mukmin, selama ia mengesakan Allah, pastilah akan masuk surga. Kabar gembira ini kemudian membuat sebagian orang merasa “tenang” meski telah berbuat dosa yang dianggap ringan. Walaupun setiap mukmin kelak akan masuk surga, namun mencicipi panasnya neraka hendaklah dibayangkan kengeriannya, meski satu jam saja!
1. Satu Hari di Neraka = Seribu Tahun Dunia
Waktu di akhirat sangat berbeda dengan dunia. Satu hari di akhirat sama dengan seribu tahun di dunia. Masya Allah. Rabb Ta’ala berfirman tentangnya, “Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al Hajj: 47).
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Orang beriman yang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya, yaitu lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).
Aturan waktu tersebut juga berlaku di neraka. Artinya, satu hari di neraka laksana 365 ribu hari di dunia. Satu jam di neraka setara dengan lebih dari 15 ribu hari atau lebih dari 41 tahun! Jangankan 41 tahun, bahkan kita tak akan sanggup menahan pedihnya neraka meski hanya sepersekian detik saja.
2. Siksa Teringan: Mendidihnya Otak
Siksa neraka sangatlah berat lagi pedih. Neraka yang paling ringan ada di bagian permukaannya. Itu pun memberikan siksa yang begitu mengerikan. Baru membayangkannya saja membuat bulu kuduk berdiri ngeri.
Siksa teringan neraka itu disebut dalam hadits nabi, ”Penduduk neraka yang paling ringan siksaannya adalah seseorang yang memakai dua sandal neraka yang memiliki dua tali. Otaknya akan mendidih karena panasnya sebagaimana mendidihnya air di kuali. Orang tersebut merasa tidak ada orang lain yang siksanya lebih pedih dari siksaannya. Padahal siksaannya adalah yang paling ringan di antara mereka.” (HR. Muslim).
4. Lebih Panas dari Api Merah ataupun Biru
Di dunia, kita mengenal api merah dan biru yang menjilat panasnya. Terkena api sedikit saja, kulit akan melepuh mengeluarkan nanah, kemudian membekas seumur hidup. Api dunia itu, tak ada apa-apanya dibandingkan api neraka.
Rasulullah menggambarkan panasnya neraka 70 kali lipat panas dunia, beliau bersabda, “Api kalian ini, yang dinyalakan oleh anak Adam, hanyalah satu bagian dari 70 bagian nyala api neraka Jahannam.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Saking Panasnya api neraka, warnanya tak lagi merah ataupun biru, melainkan hitam yang gelap. Sebagaimana dijelaskan shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Dia berkata, “Neraka dinyalakan selama 1000 tahun hingga memerah. Kemudian dinyalakan lagi selama 1000 tahun sampai memutih. Kemudian dinyalakan lagi selama 1000 tahun sampai menghitam. Sehingga neraka itu hitam seperti malam yang gelap.” (HR. Tirmidzi).
5. Menyantap Duri dan Air Nanah
Bagaimana mungkin berharap mampir di neraka setelah tahu kengeriannya. Hidup sejam saja di neraka, artinya selama 41 tahun akan memakan duri dan meminum air nanah. Jika ada menu lain, itu hanyalah air yang mendidih.
Ingatlah, api di neraka 70 kali lipat panasnya. Air mendidih di neraka bahkan bisa menghancurkan usus-usus manusia. Namun begitu usus itu hancur dengan rasa sakit yang tak terbayangkan, organ itu kemudian pulih dengan cepatnya. Lalu penghuni neraka meminum lagi, hancur lagi ususnya, demikian seterusnya siksa itu berjalan tanpa jeda dan tanpa istirahat.
Allah sudah memperingatkan semua hal mengerikan ini di dalam Al Qur’an. Rabb Ta’ala berfirman, “(Penduduk neraka) diberi minuman dengan hamiim (air yang mendidih) sehingga memotong ususnya.” (QS. Muhammad: 15).
Dia juga berfirman, “Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS. Al Ghasiyah: 6-7). “Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah, diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya.” (QS. Ibrahim: 16-17).
Naudzubillah, betapa mengerikan siksa neraka. Jangankan memikirkan mampir di neraka, bahkan kita tak akan sanggup meski sekedar melewatinya sepersekian detik saja. Perbanyaklah berdoa, dan segeralah bertaubat dari segala dosa.
Allah telah membuka kesempatan yang teramat luas bagi manusia, untuk memohon ampun kepada-Nya. Dia lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Rabb berfirman, “Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Rabb kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133).