Muslimahdaily - Saat tidur di malam hari, terkadang beberapa orang seringkali terbangun tiba-tiba, entah karena ingin buang air kecil, alarm atau mungkin mimpi.
Sejatinya mimpi terbagi menjadi tiga, pertama adalah mimpi yang baik atau disebut ru’ya shalihah hasanah yang datangnya dari Allah. Kedua, mimpi biasa yang tidak mengandung maksud apapun, biasanya ia hanya berisi bisikan jiwa atau pikiran yang akhirnya terbawa mimpi.
Ketiga, mimpi buruk atau ru’ya makruhah yang datangnya dari setan. Mimpi ini sangat menggelisahkan dan membuat manusia menjadi resah. Biasanya seseorang akan menjadi dan enggan untuk tidur lagi.
Namun, tak perlu khawatir, sebagai seorang muslim, terdapat 5 adab yang dianjurkan oleh Rasulullah ketika seseorang mengalami mimpi buruk, berikut adab-adabnya:
1.Meniup (seperti meludah) tiga kali
2.Berlindung kepada Allah dari setan dan dari keburukan apa yang dia mimpikan
3.Tidak menceritakannya kepada siapapun
4.Merubah posisinya dari yang semula
5.Bangun dan shalat, jika dia menghendaki
Kelima poin tersebut ada di HR. Muslim: 4/1772-1773.
Selain kelima adab tersebut, kamu juga bisa membacakan doa yang dianjurkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.
بِاسْمِكَ رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ، فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Bismika robbi wadho’tu jambii, wa bika arfa’uh, fa-in amsakta nafsii farhamhaa, wa in arsaltahaa fahfazh-haa bimaa tahfazh bihi ‘ibaadakash shoolihiin.
Artinya:
“Dengan nama Engkau, wahai Rabbku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan namaMu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi, apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah (dari kejahatan setan dan kejelekan dunia), sebagaimana Engkau memelihara hamba-hambaMu yang Shalih.” Dibaca 1 x.
Faedah: Apabila akan tidur, maka hendaklah tempat tidur tersebut dibersihkan karena siapa tahu ada kotoran yang membahayakan di situ, lalu membaca dzikir di atas. (HR. Bukhari, no.6320 dan Muslim, no.2714)
Do’a saat terbangun pada malam hari
عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال من تعار من الليل فقال : لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير الحمد لله وسبحان الله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله ، ثم قال اللهم اغفر لي أو دعا استجيب له فإن توضأ ثم صلى قبلت صلاته
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam; beliau bersabda,
“Barang siapa yang terbangun dari tidurnya pada malam hari, kemudian dia mengucapkan, ‘La ilaha illallah wahdahu la syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qadir, alhamdulillah wa subhanallah wa la ilaha illallah wallahu akbar, wa la hawla wa la quwwata illa billah*‘ kemudian dia berkata ‘Ya Allah, ampunilah aku’ atau dia memanjatkan doa, hal tersebut (istigfar maupun doa itu) akan dikabulkan. Kemudian jika dia berwudhu lalu mendirikan shalat, shalatnya tersebut akan diterima (di sisi Allah).”
(Hadits shahih; riwayat Al-Bukhari, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah; lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, 1:149)
*) Artinya:
“Tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, hanya Dia, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan milik-Nya segala pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu; segala puji hanya bagi Allah, Mahasuci Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Mahabesar Allah, tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah.”
Sumber: Rumaysho, Muslimahorid, Kumpulan Doa dalam Al-Qur’an & Hadist karya Said Bin Ali Al-Qahtani